Mudarta: Bali Butuh Pemimpin yang “Satya Wacana”

(Baliekbis.com), Bali memiliki banyak figur yang dinilai mampu untuk memimpin daerah “kaya” turis ini. Namun kemampuan saja tak cukup karena harapan rakyat ke depan adalah pemimpin yang juga bisa menjaga Bali tetap ajeg. Untuk itu ke depan pemimpin Bali harus satya wacana yakni apa yang dijanjikan harus bisa dilaksanakan. Ketua DPD Partai Demokrat Bali I Made Mudarta,S.Sos. mengatakan hal itu kepada wartawan, Rabu (5/7/2017) di Renon.

Dikatakan Mudarta tantangan pembangunan Bali cukup kompleks yakni memajukan SDM, memerangi kemiskinan serta menjaga Bali ajeg baik alam, adat dan budayanya. Karenanya siapa pun yang memimpin harus bisa menambah lapangan kerja, meningkatkan derajat kesehatan, memajukan pendidikan masyarakatnya serta membangun  infrastruktur yang memadai agar bisa mendukung pembangunan ekonomi masyarakat. Menurut Mudarta tantangan juga pada pariwisata karena Bali ini sebagian besar napasnya dari pariwisata. “Jadi masalah keamanan dan kenyamanan harus bisa dijaga dengan baik sehingga Bali tetap disukai turis,” tambahnya.

Bagi Demokrat sendiri, tambah Mudarta tak terlalu memasalahkan figur mana yang nantinya dipilih rakyat untuk memimpin Bali. Yang penting bisa melaksanakan amanat yang telah diberikan rakyat. “Jangan mengecewakan rakyat yang telah memilih, apalagi sampai menyengsarakan rakyat,” tambahnya. Mudarta melihat ke depan rakyat akan semakin cerdas dan jeli memilih figur pemimpin daerahnya yang dianggap bisa menjaga dan memajukan masyarakat Bali. “Saya percaya rakyat akan memilih figur yag track record dan  visi-misinya bisa mengatasi masalah-masalah yang dihadapi masyarakat baik itu kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja,” tegas Mudarta. Dikatakan peran partai dalam ajang pilkada lebih banyak mengantar figur untuk bisa maju sebagai calon. Setelahnya, rakyat yang akan menentukan karena rakyat yang akan memilih dan memakainya. “Kalau salah pilih maka rakyat yang akan dirugikan. Jadi pemimpin jangan umbar janji, jangan sampai setelah terpilih nanti tak bisa melaksanakan janji-janjinya,” harapnya.

Ditanya soal kemungkinan peluang tampilnya perempuan di bursa cagub atau cawagub, Mudarta mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi. Sebab Demokrat Bali selama ini telah banyak ikut melahirkan pemimpin perempuan baik di eksekutif maupun legislatif. “Kader Demokrat dari kalangan perempuan cukup banyak. Kemampuan kaum perempuan juga tak kalah. Kalau rakyat menginginkannya pasti itu bisa,” tambahnya. Soal siapa jago Partai Demokrat dalam PIlgub 2018, Mudarta mengatakan hal itu sudah disiapkan dan pihaknya kini tengah melakukan survey untuk itu. Namun dia menyadari kalau partainya juga belum bisa mengusung paket murni sehingga perlu koalisi. “Kita dalam proses dan tak mau grasa-grusu. Keputusan nantinya di Pusat,” jelasnya. Ia mengibaratkan seperti mobil, Demokrat tak perlu buru-buru cari sopirnya. Yang pentingnya disiapkan dulu mobilnya agar betul-betul siap jalan. “Percuma punya sopir kalau ternyata mobilnya belum siap,” ujarnya tersenyum. (bas)