MPB Dukung Generasi Emas Indonesia 2045 

(Baliekbis.com), Monumen Perjuangan Bangsal (MPB) di Pertigaan Gaji, Dalung Kabupaten Badung memberikan penghargaan kepada Sekaa Santi Sri Dharma Swara. “Kami memberikan penghargaan karena telah membuat dokumentasi Punggelan Babad Pesraman Puri Puncak Bangsal,” kata  Ketua Umum Monumen Bangsal, dr. Bagus Ngurah Putu Arthana, Sp. A(K) di Dalung, Badung, Rabu (3/1) dalam evaluasi akhir Tahun 2017 untuk menyambut Tahun Baru 2018.

Pada kesempatan itu, MPB menyerahan penghargaan kepada sejumlah tokoh yakni Jesna Winada mantan Pimpinan Redaksi Bisnis Bali serta Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bali 2000-2009, Made Widia, Penglingsir Puri Kanginan Buleleng AA Ngurah Parwata Panji,S.Sos., M.Si., Tokoh Masyarakat Denpasar Made Mendra M.M., Ketut Atmadja, Bambang Suminto, Budiarjo, Wayan Gama dan Ketut Prasetya.

Ia mengatakan, tokoh tersebut diberikan penghargaan karena telah berpartisipasi secara berkelanjutan ikut melaksanakan dan ikut serta menyukseskan berbagai kegiatan di MPB sejak Tahun 2008. Selama 10 tahun, MPB telah melaksanakan sekitar 500 kegiatan berupa seminar, workshop, dialog kebangsaan, pengabdian dan pelatihan bela negara. MPB menggelar berbagai kegiatan bekerja sama dengan Kodam IX Udayana, Korem 163/Wirastya, Pemerintah Daerah (Pemda) Bali dan Badung, LVRI. Disamping itu, Ketua Dewan Harian Daerah (DHD) 45 Bali Prof. Wayan Windia, Ketua Gerakan Nasional Pembudayaan Pancasila (GNPP) Provinsi Bali Dr. I Made Gede Putra Wijaya, Menwa Ugraena, Korps Bela Negara, Media RRI Denpasar, Antara, PWI, TVRI.

Sementara itu, Ketua Dewan Harian Daerah (DHD) 45 Bali Prof. Wayan Windia menambahkan MPB sebagai kawasan yang bersejarah menjadi tempat terjadi peristiwa besar. MPB  telah diresmikan Ketua Umum DHN Jendral TNI (Purn) Tyasno Sudarto yang juga mantan Kepala Staf Angkatan Darat. Selain itu, sebagai tempat dikukuhkannya Korps Menwa Ugrasena Bali oleh Korps Menwa Nasional yang dihadiri Pangdam IX Udayana. Bahkan  telah dibangunnya Monumen Resimen Mahasiswa Ugrasena selama setengah abad pada pengabdiannya bagi nusa dan bangsa. Karya tersebut diharapkan mampu menjadi sarana edukasi bagi generasi muda serta mempokokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Prof. Windia mengharapkan, generasi muda agar menjadi cerdas mampu bersaing secara global dan  memanfaatkan teknologi tepat guna. Upaya itu untuk ikut serta dalam mewujudkan generasi emas Indonesia 2045. (abk)