Metatah Massal Pupuk Semangat Menyama Braya

(Baliekbis.com), Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengapresiasi pelaksanaan upacara metatah (potong gigi) yang dilaksanakan bersama (massal). Selain meringankan beban umat yang kurang mampu, kegiatan semacam ini juga diharapkan dapat memupuk semangat menyama braya dan kekeluargaaan. Penegasan itu diutarakannya saat menghadiri pelaksanaan Upacara Metatah Massal yang digagas oleh Yayasan Angel Hearts bekerjasama dengan Veda Poshana Ashram Denpasar dan Yayasan Shanti Buwana di Taman Pancasila Desa Budaya Kerthalangu, Sabtu (23/12).

Lebih jauh Wagub Sudikerta berpesan agar upacara metatah jangan hanya diartikan sebagai kegiatan potong gigi semata. Mereka yang menjalani prosesi ini hendaknya memaknai upacara ini sebagai salah satu upaya untuk menghilangkan kekotoran dan mengendalikan Sad Ripu yang ada pada diri masing-masing. “Saya berharap, setelah mengikuti prosesi ini, semua kekotoran dan sifat negatif dalam diri dapat dikendalikan dan dihilangkan,” ucapnya. Ke depannya, Sudikerta berharap lebih banyak lagi lembaga yang terketuk untuk melaksanakan kegiatan semacam ini.

Pada bagian lain, Wagub mengingatkan pula agar umat senantiasa menyatukan langkah dan pikiran untuk menjaga kerukunan serta kelestarian adat budaya Bali. Ia minta, masyarakat jangan mudah percaya dengan informasi negatif yang dapat merusak persatuan Krama Bali. “Mari kita tangkal hal negatif yang dapat mengancam persatuan dengan memperdalam pemahaman ajaran agama dan meningkatkan sradha bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa,” ujarnya. Dalam kesempatan itu, Wagub Sudikerta didaulat untuk menjadi sangging kehormatan yang menandai dimulainya prosesi metatah massal.

Sementara itu, Ketua Panitia Upacara Metatah Massal Wiwien H. Wiguna menyampaikan terima kasih atas kesediaan Wagub Sudikerta untuk menyaksikan prosesi ini. Dia menerangkan bahwa kegiatan yang baru pertama kali digelar ini mendapat sambutan posotif dari Umat Hindu yang berasal dari Kabupaten/Kota se-Bali. Prosesi upacara yang berlangsung selama dua hari ini diikuti oleh 124 peserta dan dipuput oleh lima orang sulinggih. Ia berharap, kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkesinambungan pada tahun-tahun mendatang. (sus)