Mesin Partai Lemah, DPP Demokrat Segera Turun Telusuri Kepemimpinan Mudarta

(Baliekbis.com), Lemahnya kondisi mesin partai di Bali sebagaimana hasil survei Roda Tiga Consulting (RTC) ditanggapi serius DPP Partai Demokrat. DPP segera akan menurunkan jajarannya ke Bali untuk menelisik kondisi yang terjadi. Bahkan bila kondisinya buruk, bisa dilakukan musdalub atau Plt.

Bocoran yang diperoleh, Ketua Umum DPP Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang meminta jajaran DPP menelusuri kroposnya mesin Partai Demokrat di Bali. Sumber di Demokrat Bali, Kamis (17/1) juga menyebutkan DPP Demokrat bahkan telah mengelar rapat lagi menindaklanjuti hasil survei Roda Tiga Consulting (RTC) dengan evaluasi mesin partai, termasuk di Bali yang berada di bawah kendali Ketua DPD Made Mudarta. 

Belakangan dalam survei diketahui mesin Partai Demokrat Bali keropos. Karenanya dalam waktu dekat petinggi DPP akan turun ke Bali. “Padahal partai sedang menghadapi Pileg dan Pilpres 2019, survei menunjukkan mesin partai lemah. Jadi DPP Demokrat segera turun ke Bali melakukan penelusuran. DPP bisa melakukan evaluasi, kalau sangat buruk kondisinya bisa Musdalub atau minimal menunjuk Plt (pelaksana tugas) Ketua DPD Demokrat. Bahkan bisa terjadi lebih cepat, sebelum pemilu 2019,” ujar sumber yang enggan disebut namanya.

Made Mudarta.

Apakah Mudarta bakal diam? Lanjut sumber tadi, Mudarta berupaya melakukan gerakan menangkal supaya luput dari “serangan” Musdalub atau pergantian di tengah jalan. Sehingga melakukan gerakan lobi ke Jakarta. Caranya dengan melakukan pendekatan dengan lingkaran pengurus DPP Demokrat. “Nah itu, Mudarta bergerak juga. Negoisasi lah, supaya tidak turun di tengah jalan. Mendekati Supadma Rudana, komunikasi dengan Sekjen Hinca Pandjaitan. Sekarang tergantung, manjur nggak jurusnya,” kelakar sumber yang wanti-wanti namanya tidak ditulis.

Terkait hal itu Mudarta mengatakan DPP selalu rapat rutin membahas Pileg dan Pilpres 2019. “Bagi saya ya tetap melakukan konsolidasi supaya mesin partai lebih bagus di Bali. Saya sendiri masih di Bali, tidak ada ke Jakarta. Karena dalam kondisi saat ini, situasi kondusif lebih penting,” ujar mantan Ketua OKK DPD Demokrat Bali periode 2006-2011 ini.

Mudarta mengaku sudah sempat komunikasi dengan Wakil Ketua Bappilu DPP Demokrat Edhy Baskoro Yudhoyono (Ibas) meminta petunjuk untuk menggenjot mesin partai di Bali. “Saya sempat komunikasi dengan Wakil Ketua Bappilu Pak Ibas. Ya tetap koordinasi supaya mesin di Bali lebih bagus pergerakannya. Itu saja, selebihnya kita dorong kader bergerak, caleg- caleg lebih gencar bergerak,” tegas Mudarta.

Sementara DPP Demokrat yang dikonfirmasi menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada Ketua Umum DPP Demokrat SBY dalam mengambil keputusan dan langkah. Wasekjen DPP Demokrat/ Korwil Bali Putu Supadma Rudana (PSR) yang juga Caleg DPR RI Dapil Bali nomor urut 1, secara terpisah mengatakan keputusan tertinggi ada di tangan Ketua Umum, atas kondisi mesin partai di Bali di bawah kepemimpinan Mudarta. 

“Kalau keputusan di DPP semuanya berada dipucuk pimpinan tertinggi yakni Pak SBY. Kami sebagai Korwil di Bali biasanya diminta pendapat tentang kondisi yang ada, saran, di samping juga nanti ada pertimbangan-pertimbangan dari jajaran DPP, ” tegas anggota Komisi X DPR RI membidangi pariwisata, pendidikan, pemuda, olahraga, adat dan budaya serta ekonomi kreatif ini. (smc)