Merintis Pertanian Organik di Pekarangan Rumah

(Baliekbis.com), Hilarius Mali Asa, SH (56), pengusaha yang bergerak dalam  industri mebel  mengembangkan usaha pertanian organik skala kecil  di pekarangan, halaman rumahnya  di Banjar Menesa, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.

Pria asal Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama istrinya Klara Suhalipah sejak pandemi Covid-19 waktunya lebih banyak tinggal di rumah mengembangkan berbagai jenis tanaman sayur mayur untuk keperluan rumah tangganya sendiri.
Menggunakan tanah yang dicampur dengan pupuk padat Bokashi Kotaku dimasukkan ke dalam media  pot  plastik dan  polibek untuk selanjutnya ditanami sayur hijau, kol, bawang, kangkung dan aneka jenis tanaman bunga.

Tanaman sayur mayur yang juga disiram Effective Microorganisme (EM4) produksi PT Songgolangit Persada itu tumbuh subur, yang penempatannya ditata sedemikian rupa di pekarangan rumah yang berarsitektur khas Atambua itu.

Aneka jenis tanaman bunga yang berwarna-warni ditempatkan di atas tembok pekarangan rumah sehingga mudah dilihat yang berfungsi sebagai hiasan pekarangan. Demikian pula aneka jenis tanaman sayur mayur ditempatkan secara apik yang serasi satu sama lain.

Di pekarangan rumah itu juga terdapat 10 ember ukuran besar masing-masing berisi 25 ekor ikan gurami, lele dan ikan bawel. Di permukaan masing-masing ember juga diisi dengan gelas plastik sebagai media tanam kangkung.

Tanaman kangkung juga tumbuh subur serta ratusan ekor ikan  sudah siap dipanen. “Sayur untuk keperluan memasak sehari-hari kami panen kebun ini,  kapan perlu saat itu dipanen, sehingga tidak perlu repot-repot ke pasar atau warung,” tutur Klara Suhalipah, ibu dari dua putra-putri. (ist)