Meriahkan Hardiknas, Walikota Jaya Negara Buka Lomba Magender Wayang

(Baliekbis.com), Memperingati Hari Pendidikan Nasional sekaligus untuk mengembangkan kreativitas masyarakat dan melestarikan kesenian budaya Bali,Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Sumerta Kaja menggelar Lomba Magender Wayang Senin (2/5) di SMK PGRI 5 Denpasar.
 Lomba ini di buka secara resmi Walikota Denpasar IGN Jaya Negara dilanjutkan dengan meninjau Pameran Kuliner UMKM Desa Sumerta Kaja. Acara ini juga dihadiri Asisten II Sekda Kota Denpasar Anak Agung Gede Risnawan.
Dalam kesempatan itu Walikota IGN Jaya Negara mengatakan, lomba seperti ini sangat bagus dan perlu dilaksanakan karena bisa menjadi wadah untuk anak-anak atau generasi muda dalam menuangkan bakat dan  kreativitasnya. Selain itu lomba ini juga untuk melestarikan kebudayaan Bali.
Mengingat saat menghadapi pandemi covid19 banyak kreatifitas anak-anak muda  tidak bisa dilaksanakan, jadi dengan adanya kegiatan saat ini bisa dijadikan ajang untuk mengobati kerinduan generasi muda dalam kegiatan seni dan budaya.  “Semoga dengan lomba ini mereka bisa termotivasi untuk terus berkarya dan menuangkan kreatifitasnya,” kata Jaya Negara.
 Ketua Panitia Lomba Magender Wayang  I Putu Gede  Agus Suryawan mengatakan lomba gender ini dilaksanakan karena seiring perkembangannya gender wayang di zaman sekarang bukan hanya untuk mengiringi Upacara Yadnya diBali, melainkan sebagai ajang pelestarian budaya.
LPM yang merupakan salah satu Lembaga Kemasyarakatan Desa yang ada di lingkungan Desa Sumerta Kaja. Selain itu keberadaan LPM Desa Sumerta Kaja merupakan upaya Desa Sumerta Kaja untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan desa.
Lebih lanjut kata Agus Suryawan   Lomba ini juga untuk mengetahui seberapa besar antusias anak-anak dalam melestarikan kebudayaan Bali. Meskipun LPM Desa Sumerta Kaja baru pertama kali membuat kegiatan  lomba ternyata antusias masyarakat sangat banyak terbukti yang mengikuti lomba ini ada 34 pasang peserta lomba magender wayang. “Kami tidak menyangka bahwa pesertanya membludak, bahkan ada peserta yang dari luar Kota Denpasar,” ujar Agus Suryawan. (ayu)