Meriah, Festival Seni Budaya India dan Pancer Langiit

(Baliekbis.com), Penampilan berbagai seni pertunjukan India dan Group Pancer Langiit dalam Festival Seni Budaya India mampu memukau tak kurang dari 300 penonton di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Denpasar, Sabtu (27/) malam. Pagelaran kolaborasi India – Bali ini dihelat oleh Indian Association Bali (IAB) bekerja sama dengan Paiketan Krama Bali.

Pertunjukan ini bertujuan untuk lebih mempererat persaudaraan antara masyarakat India dan Bali karena ada kesamaan keyakinan, yakni Hindu. Sedangkan, masyarakat India yang berdomisili di Bali ingin ikut berpartisipasi memulihkan kondisi pariwisata Bali agar cepat pulih akibat isu erupsi Gunung Agung. Ketua Indian Association Bali (IAB), Vijay Mulani didampingi Sekretarisnya, Sonia Kaur mengatakan tujuan acara ini selain untuk memperkenalkan seni budaya India juga yang terpenting adalah untuk mengkampanyekan bahwa Bali adalah aman (safe) untuk dikunjungi.

“Justru kondisi Gunung Agung saat ini menjadi anugerah bagi Bali yang bisa dikemas sebagai pemandangan yang indah untuk dinikmati. Saya mendukung pencabutan travel warning oleh negara-negara yang sempat me-warning warganya untuk datang ke Bali,” ujar Vijay Mulani. Sesaat sebelum pertunjukan dimulai, Vijay dalam sambutannya mengatakan, ada banyak kemiripan antara budaya India dan Bali. Satu diantaranya adalah pemberian nama-nama orang Indonesia dan Bali menggunakan bahasa Sanskerta mirip dengan nama-nama orang India. Menurutnya, itu tiada lain karena kesamaan kultur yakni kultur Hindu. Kata dia, kesenian Bali dan India juga ada kemiripan, sehingga sangat bagus jika ada saling berinteraksi antar keduanya. Ia berharap kedepan acara pertukaran seni budaya bisa diteruskan untuk memberikan tambahan wawasan bagi generasi muda, baik Bali maupun India.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengaku bangga menyambut kedatangan rombongan seniman India ke Bali. Ini adalah momen yang baik untuk saling tukar – menukar pengalaman dan keahlian dibidang seni budaya antar kedua kultur. Mangku Pastika mendapat banyak inspirasi saat dirinya melakukan perjalanan suci ke beberapa wilayah di India. Sebelum pertunjukan dimulai, Gubernur menjamu seratusan seniman India di lantai dasar Gedung Ksirarnawa Denpasar.

Tarian-tarian yang akan dipertontonkan adalah tarian klasik, yakni Bharat Natyam dan Khatak dengan Bollywood Song yang menarikan Dewa Ganesha, yang sangat baik untuk pendidikan spiritual bagi umat Hindu di Bali. Rombongan kesenian dari India berjumlah 67 orang akan datang ke Bali guna memeriahkan pertunjukan ini.

Lebih detail, Sekretaris IAB,  Sonia Kaur merinci sejumlah jenis pertunjukan yang dipersembahkan oleh Group seniman  India antara lain Dewa Ganesha, Ganesh Kirti, Devi Stuti, Group Penyanyi Dashrathe, Krishna, Devi Vandana, Duet Kathak and Mohoniyattam, Lagu vokal Bollywood, Lagu Semi Klasik Bollywood, Tari Klasik Kathakali and Mohiniyattam,Thillana dan  Tarana. Sementara Group Pancer Langiit sebagai tuan rumah menampilkan Tari  Amerha Bhumi dan sebuah Tari Kolosal yang merupakan simbolik rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia kesejahteraan yang telah dilimpahkan kepada alam semesta.  Vijay Mulani menambahkan, 67 rombongan seniman India selain menggelar pertunjukan juga akan diajak berkeliling Bali untuk menyaksikan bahwa Bali ini sangat aman dikunjungi. “Jadi agar mereka lihat langsung bahwa Bali sangat aman untuk dikunjungi,”tandas Vijay.  Pembina Umum Paiketan Krama Bali, Ida Rsi Acharya Agni Budha Wisesanatha yang sangat aktif memfasilitas festival tersebut mengaku lega karena festival yang dikhawatirkan sepi penonton ternyata mampu menghadirkan tak kurang dari 300 penonton.

Keberadaan IAB di Bali mempunyai peran penting menghubungkan kebudayaan Bali dengan India. Keberadaan Paiketan Krama Bali adalah mendukung penuh festival seni budaya itu karena strategis dalam upaya pertukaran  kebudayaan antara Bali dan India. Sejumlah Pembina dan pengurus Paiketan Krama Bali hadir dan menyaksikan festinal India Bali seperti Prof.  Nyoman Arya Thanaya, A.A. Gde Rai, Nyoman Suteja Mukarsa, Ketua Umum Anak Agung Suryawan Wiranatha, Bendahara Umum Agung Sujana, Sekjen Jro Mangku Suteja, dan sejumlah pengurus Paiketan. (ram)