Anak – Anak SLB Nusa Dua Rayakan Hari Badak Sedunia

(Baliekbis.com), Gianyar (22/9), Bali Safari & Marine Park kembali memperingati World Rhino Day atau Hari Badak Sedunia. Bertempat di dalam Park, perayaan ini terasa lebih spesial dengan
hadirnya anak-anak dari SLB Nusa Dua, tak sampai disitu saja karena tahun ini jumlah badak di
Bali Safari telah bertambah seiring dengan lahirnya Pembe pada bulan November 2015 silam.

Kendati anak-anak yang diundang kali ini merupakan penyandang tuna rungu dan tuna wicara,
mereka menikmati rangkaian acara yang telah dipersiapkan oleh tim Bali Safari & Marine Park.
Kegiatan yang diselenggarakan diantaranya adalah mengunjungi berbagai satwa dari Indonesia,
India dan Afrika dalam Safari Journey, mengunjungi berbagai exhibit, menonton berbagai
pertunjukan sarat edukasi, membuat kerajinan tangan dengan tema badak dan bermain di area
Funzone.

“Seperti peringatan hari satwa lainnya, peringatan hari badak inipun merupakan salah satu
perayaan yang tak kalah penting. Melalui kesempatan ini kita semua diingatkan kembali
tentang pentingnya peranaan masyarakat diseluruh dunia untuk menjaga kelestarian satwa
mengagumkan ini. Dan kamipun sangat bersemangat karena dapat merayakannya bersama
anak – anak dari SLB Nusa Dua. Mereka merupakan bagian kecil dari masyarakat yang sering
terlupakan. Dan kami sangat berharap mereka dapat mengambil pelajaran hari ini, untuk
kedepannya boleh menjadi masyarakat berkualitas yang peduli dengan lingkungannya.”
Tambah William Santoso, selaku General Manager Bali Safari & Marine Park.

Bali Safari & Marine Park memiliki badak putih Afrika; Hima dan Nelson, atau yang biasa disapa
Mr dan Mrs Nelson. Saat ini Nelson berusia 19 tahun sedangkan Hima 27 tahun. Dan pada
November 2015 silam pasangan ini baru saja menghasilkan anak pertama mereka, seekor badak
betina sehat yang diberi nama Pembe.

Terdapat 5 jenis badak yang masih tersisa di dunia, dimana 2 diantaranya terdapat di Indonesia,
yaitu badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dan badak Sumatera (Dicherorinus sumatrensis).
Kedua jenis satwa langka dan dilindungi ini dikategorikan dalam status kritis terancam punah
(critically endangered species) oleh Daftar Merah IUCN. Populasi badak Jawa hanya tersisa
sekitar 50 individu di alam, yaitu di Taman Nasional Ujung Kulon (Banten) – dengan jumlah
individu yang kecil dan hanya berada dalam satu populasi akan sangat rentan terhadap
kepunahan. Sedangkan badak Sumatera hanya tinggal sekitar 200 individu, tersebar di Taman
Nasional Gunung Leuser (Aceh), Bukit Barisan Selatan (Lampung), dan Waykambas (Lampung). (ist)