Menyedihkan, Puluhan Ribu Pekerja Pariwisata Non “Asosiasi” Tak Tersentuh Bantuan

(Baliekbis.com),Kadis Pariwisata diminta agar memperhatikan masyarakat pariwisata Bali yang terdampak langsung Covid-19 namun belum tergabung dalam 7 asosiasi yang kembali akan mendapat bantuan tahap kedua dari Kemenparekraf.

“Sebab masih banyak pelaku jasa di sektor pariwisata yang marginal yang tak punya asosiasi sepertinya terlupakan dan mereka saat ini amat tertindih situasi Covid-19,” ujar pengamat pariwisata Puspa Negara, Senin (27/4/2020) di Kuta.

Menurut mantan anggota DPRD Badung ini, jumlah mereka ini ada puluhan ribu dan kondisinya cukup menyedihkan. Di antaranya, 1. Para sopir freelance pariwisata, yang selama ini mangkal di hotel-hotel yang berada dalam Asosiasi BTB yang jumlahnya lebih dari 15.000 jiwa ini. Siapa yang akan memperhatikan mereka?

  1. Karyawan usaha mikro di sektor pariwisata yang dirumahkan seperti karyawan artshop, atraksi wisata, guest house, pondok wisata, inn, pension, accomodation, spa, bar, pub, tourist information, cafe, pedagang pantai,
    serta para guide freelance di destinasi tradisional yang jumlahnya di atas 40.000. Ini siapa yang memperhatikan?

“Jangan hanya berpikir pada asosiasi seperti karyawan hotel bintang/non bintang, vila, restoran. Masih ada yang tersembunyi tetapi mereka adalah frontliner di sektor pariwisata Bali selama ini,” tambah Puspa Negara.

  1. Termasuk pula karyawan OTA maupun non OTA yang dirumahkan yang jumlahnya ribuan dan pasti mereka ini di luar 7 asosiasi yang diundang rapat untuk menerima bantuan dari Kemenparekraf.

Sebagaimana diketahui Kementerian Pariwisata berencana akan membagikan 11 ribu paket sembako tahap kedua bagi pelaku pariwisata yang tergabung dalam tujuh asosiasi di antaranya untuk pekerja hotel dan restaurant akan didata oleh PHRI, pekerja travel agent dan biro perjalanan oleh ASITA serta kalangan guide oleh HPI.

“Untuk tahap kedua ini akan dibagikan lagi kepada para pekerja yang belum menerima pada tahap pertama,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, I Putu Astawa usai memimpin rapat koordinasi dengan komponen pariwisata terkait masalah bantuan tersebut, di kantor Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Senin (27/4). (ist)