Menuju Generasi Emas 2045, GTS Institute Bali Jawab “Kegalauan” Masalah Anak

(Baliekbis.com), Direktur Eksekutif GTS Institute Bali Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, S.H.,M.M.,M.H., mengungkapkan progam pengembangan karakter emas calon ayah dan ibu yang digelar berangkat dari kegalauan banyak permasalahan yang terjadi dalam keluarga dan khususnya pada anak-anak.

“Berangkat dari kegalauan itu, melalui progam ini kami ingin memutus mata rantai permasalahan anak. Dan kita hanya punya waktu 26 tahun lagi menyongsong generasi emas Indonesia 2045,” ungkap Tini Gorda yang juga Ketua Umum BKOW (Badan Kerjasama Organisasi Wanita) Provinsi Bali pada acara Progam Pengembangan Karakter Emas Calon Ayah dan Ibu” lewat diklat bertajuk “Mendidik Anak Suputra Dalam Kandungan Ibu” di Auditorium Perdiknas Denpasar, Kamis (5/9/2019). Acara ini berlangsung hingga 6 September 2019.

Progam yang diinisiasi GTS (Good-Trustworthy-Smart) Institute Bali dengan didukung Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Hindu Kementerian Agama (Kemenag) RI Prof. Drs. Ketut Widnya, MA, M.Phil, Ph.D., ini dipandang sangat strategis.

“Generasi muda Hindu harus ikut selamatkan generasi muda lainnya,” harap Tini Gorda yang juga Ketua Umum IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) Provinsi Bali ini. Pihaknya merasa bersyukur sebab Dirjen Bimas Hindu Kemenag punya kegalauan yang sama dengan GTS Institute Bali. “Kami merasa bersyukur program kami sudah diakomodir Dirjen Bimas Hindu. Semoga ini jadi langkah awal yang positif,” ujar Tini Gorda.

Progam pengembangan karakter emas dan sekolah calon ayah dan ibu dari GTS Institute Bali ini juga selaras dengan Visi Indonesia yang telah disampaikan Presiden Jokowi tanggal 14 Juli 2019 di Sentul, Jakarta. Dimana Jokowi akan memberikan prioritas pembangunan SDM.

Titik dimulainya pembangunan SDM adalah dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan anak usia sekolah.

“Untuk itulah GTS Institute Bali lahir sebagai lembaga preemtif dan preventif bagi anak Indonesia agar menjadi Generasi Emas 2045.Kami hadir untuk memutus mata rantai permasalahan anak dan jawab Visi Indonesia lahirkan Generasi Emas 2045,” kata Tini Gorda yang juga mantan Ketua Perdiknas ini.

Progam Pengembangan Karakter Emas Calon Ayah dan Ibu” lewat diklat bertajuk “Mendidik Anak Suputra Dalam Kandungan Ibu” ini dibuka Ketua Perdiknas Denpasar Dr. AA. Ngr. Eddy Supriyadinata Gorda, S.Sos. M.Si.

Acara ini diikuti ratusan peserta generasi muda dari kalangan pelajar SMA/SMK, mahasiswa, perwakilan STT se-Bali serta masyarakat umum yang langsung disambut antusias.

Sebab memang dirasakan bermanfaat untuk membekali diri dengan pengetahuan sebagai calon ayah dan ibu di masa depan sehingga mampu melahirkan generasi emas Indonesia 2045.

Ketua Perdiknas Denpasar Dr. AA. Ngr. Eddy Supriyadinata Gorda, S.Sos. M.Si.,pun mengapresiasi apa yang dilakukan GTS Institute Bali ini. Sebab ini adalah bagian kecil rencana 26 tahun ke depan menuju generasi emas 2045.

“Bali harus dipimpin anak-anak yang suputra. Memang perlu pahami teknologi tapi itu tidak bisa menggantikan rasa,” kata akademisi yang akrab disapa Gung Eddy ini.

Perdiknas pun mendukung penuh progam-program GTS Institute Bali. Sebab mampu membuka wawasan generasi muda para calon ayah dan ibu pendidikan agar mempersiapkan diri sejak awal untuk mampu mencetak anak suputra.

“Ini tiket masuk untuk menyiapkan generasi emas 2045. Jadi kami dukung penuh progam-program GTS Institute Bali ini,” tandas Gung Eddy.

Dirjen Bimas Hindu mengapresiasi progam-program GTS Institute Bali terkait pengembangan karakter emas calon ayah dan ibu. “Ini sangat sejalan dengan program di Kemenag,” puji Dirjen Bimas Hindu Kemenag Prof. Widnya.(bas)