Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional: Bali Bisa Hasilkan Listrik dari Sampah

(Baliekbis.com),Produksi sampah di Bali sangat besar. Untuk itu Bali harus memiliki pembangkit yang bisa menghasilkan listrik dari sampah ini.

“Kalau sampah ini dibakar bisa menghasilkan energi listrik yang besar, apalagi kualitas sampah kandungan energinya tinggi sehingga bisa memghasilkan energi yanh bagus ,” ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa, di sela-sela acara penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Perencanaann Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dengan Pemprov Bali dan Riau tentang Perencanaan Pembangunan Rendah Karbon, Selasa (14/1/2020) di Kantor Gubernur Bali.

Suharso menambahkan di Wina, pembakaran sampah dilakukan untuk menghasilkan energi (air) panas yang akan dimanfaatkan saat musim dingin. Untuk itu Menteri
mendorong Bali agar dapat menjadi contoh penggunaan pembangkit listrik dari tenaga sampah ini.

Di sisi lain,
Suharso menilai rintisan yang dilakukan Pemprov Bali terkait kepedulian terhadap pelestarian lingkungan dan penggunaan energi bersih sesuai dengan visi “nangun sat kerthi loka Bali” sangat positif.

Sementara Gubernur Bali Wayan Koster di awal sambutannya memaparkan Bali belakangan ini mengalami penurunan kualitas akibat dampak pembangunan, seperti sungai banyak yang mati, danau juga terjadi pendangkalan dan pengotoran termasuk sumber-sumber air lainnya.

Karena itu kepada Menteri secara detail dipaparkan visi “nangun sat kerthi loka Bali” yang dinilai sangat tepat untuk menjaga Bali. Untuk mendukung visi tersebut dijelaskan berbagai peraturan (Pergub) telah diterbitkan seperti pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai, penanganan sampah berbasis sumber, hingga penggunaan energi bersih terbarukan dan penerapan pertanian organik.

“Semua pembangkit listrik di Bali, sesuai dengan peraturan gubernur memang harus menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan,” ucapnya. Juga pergub yang mengatur mengenai kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. “Jadi yang kami lakukan ini sejalan dengan pembangunan rendah karbon,” jelas Koster. (bas)