Menteri ESDM: Cadangan Listrik Melimpah, Bali Aman

(Baliekbis.com), Ketersediaan listrik di Bali saat ini cukup besar hingga 1.200 MW. Sementara beban puncak pemakaian listrik di Bali yang tertinggi hanya sekitar 800 megawatt (MW). “Jadi kita masih punya cadangan listrik yang besar, sekitar separuhnya,” ujar Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) RI Ignasius Jonan saat meninjau kelistrikan di Gardu Induk (GI) Pemecutan Kelod di Jalan Imam Bonjol, Kamis (21/12) sore. Dalam kunjungan tersebut Menteri juga menyerahkan bingkisan kepada karyawan setempat.

Sebelum meninjau GI tersebut, Menteri Jonan melakukan pertemuan tertutup dengan jajarannya di ruang rapat setempat. Menurut Menteri rapat membahas dua hal yakni kesiapan pasokan listrik selama kegiatan libur Natal dan Tahun Baru khususnya di Bali. Kedua dibahas kesiapan PLN dalam memasok listrik saat kunjungan Presiden, Jumat (22/12) di Bali.

“Hasilnya sesuai penjelasan PLN, pasokan listrik tersedia 1.200 MW. Sedangkan biasanya beban puncak sekitar 800. Jadi cadangannya itu 50 persen dari beban puncak. Mestinya aman,” tegasnya. Untuk kunjungan Presiden juga telah disiapkan termasuk nanti hotel tempat menginap dan tempat acaranya. “Tapi saya minta hal itu juga dibicarakan dengan pihak hotel, operatornya tempat Bapak Presiden menginap supaya tidak ada gangguan kelistrikan,” tegasnya. Gangguan listrik menurutnya belum tentu karena pasokan atau PLN, masalah instalasi di dalam gedung dan lainnya juga bisa dan hal itu juga sudah dibicarakan.

Ignasius Jonan
Ignasius Jonan

Terkait status erupsi Gunung Agung, menurutnya status Awas yang ditingkatkan dari Siaga sejak beberapa bulan lalu itu hanya untuk kawasan yang berada dalam radius 8-10 km dari kawah Gunung Agung. Di luar itu, Bali aman dan tidak ada status apa-apa. “Jadi yang dimaksud waspada adalah kita sebagai aparatur pemerintah baik daerah dan pusat harus tetap waspada kalau erupsinya lebih besar dan sebagainya. Tapi di luar 8-10 km itu aman,” ujar Menteri mempertegas adanya salah persepsi yang mengatakan Bali secara keseluruhan bestatus Waspada.

Menteri bahkan mencontohkan jarak dari kawah Gunung Agung ke bandara Ngurah Rai sekitar 60 km. Sementara jarak dari kawah ke wilayah barat Lombok lebih dekat, yakni berkisar 10 km. Namun Lombok sejauh ini merasa aman-aman saja. Jadi semestinya dari kawah ke bandara Ngurah Rai tentu aman karena jaraknya sangat jauh. Menteri menegaskan Bali tak ada masalah dan aman. “Saya sendiri bersama keluarga nanti akan libur di Bali,” tegasnya. Soal kemungkinan erupsi dengan sebaran abu hingga bandara, dikatakan kalau sampai mengganggu jalur udara tentu akan diupayakan cari jalur lain. Demikian pula saat ditanya soal BBM, dikatakan pihaknya masih akan meninjau BBM di Manggis, Karangasem. “Nanti setelah cek ke sana saya beri tahu,” ujarnya. (bas)