Menristekdikti Kagumi Inovasi Startup STIKOM Bali

(Baliekbis.com), Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristek Dikti) Prof. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak. mengungkapkan kekagumannya atas produk inovasi startup teknologi karya mahasiswa dan dosen STIKOM Bali. “Saya sangat bangga bisa datang di STIKOM Bali, kampusnya bagus, karya-karya mahasiswa  dan dosen yang tadi diperlihatkan bagus-bagus. Capaian-capaiannya juga bagus dan bermanfaat bagi Indonesia. Bermanfaat bagi Indonesia lho, tidak hanya bagi Bali,” kata Prof. Mohamad Nasir didampingi Direktur Jenderal Kelembagaan Kemenristek Dikti Dr. Ir. Padono Suwignjo, M.Eng.Sc., Koordinator Kopertis Wilayah VIII Bali – Nusra Prof. Dasi Astawa, Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti (yayasan yang menaungi STIKOM Bali) Prof. I Hermawan  ketika meresmikan Co-Working Space Inkubator Bisnis STIKOM Bali, Jumat (2/2).

Melihat perkembangan STIKOM Bali saat ini, menurut Menteri Mohamad Nasir, STIKOM Bali bisa menjadi perguruan tinggi IT terbaik di Indonesia Timur bahkan menjadi perguruan tinggi kelas dunia. Sebagai perguruan tinggi IT, Menristekdikti menilai STIKOM Bali sangat siap memasuki era revolusi industri keempat (R-4). Dikatakan Menteri Mohamad Nasir, revolusi industri keempat harus disiapkan dari sekarang dengan meningkatkan kemampuan teknologi informasi.  “Kesiapan yang sudah dilakukan oleh STIKOM Bali terlihat dari startup-startup karya para mahasiswanya,” kata Mohamad Nasir.

Sementara itu Ketua STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan menyampaikan, bahwa STIKOM Bali selain sangat maju dalam inovasi produk-produk teknologi, juga selalu menjunjung tinggi pelestarian seni dan budaya berbasis IT. Sehingga banyak inovasi produk STIKOM Bali yang sangat bermanfaat untuk kelestarian seni dan budaya Bali. “Saat ini jumlah mahasiswa STIKOM Bali mencapai 5.300 orang, tersebar di empat program studi (prodi) yakni Prodi Sistem Informasi, Prodi Sistem Komputer, Prodi Manajemen Informatika dan Program International Class bekerja sama dengan Help University Kuala Lumpur Malaysia,” kata Dadang Hermawan. (rhm)