Menpar: Baru 29 Persen Tamatan Perhotelan Bekerja di Sektor Akomodasi

(Baliekbis.com), Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya membuka sekaligus sebagai keynote speech  pada  Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas)  Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pariwisaa ke-4 yang berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center, Kamis (22/3). Penyelenggaraan Rakor dengan mengangkat tema “Akselerasi Peningkatan Kualitas dan Daya Saing SMK Pariwisata” tersebut dalam rangka  mengembangkan kualitas dan daya saing lulusan SMK Pariwisata di pasar kerja.

“Hingga kini pekerja berpendidikan kejuruan hotel/pariwisata yang bekerja di industri akomodasi relatif masih rendah dibanding dengan pekerja berpendidikan kejuruan lainnya.  Untuk ini perlu dilakukan terobosan dengan mengoptimalkan fungsi LSP agar dapat  menghasilkan lulusan SMK sesuai dengan standar kompetensi,  juga mengembangkan pedoman magang pada industri pariwisata,” kata Arief Yahya.

Menpar menjelaskan tahun 2016 yang bekerja pada usaha akomodasi dengan tamatan pendidikan kejuruan hotel/pariwisata hanya 29,17%, sedangkan  sisanya sebanyak 70,83% berpendidikan non kejuruan pariwisata. Pada usaha hotel berbintang secara umum, pekerja yang berpendidikan SLTA merupakan yang terbanyak mencapai 59,3%  kemudian diikuti yang berpendidikan diploma 1, 2, 3 sebesar 24,96%. Begitu pula untuk pekerja pada usaha akomodasi lainnya sebagian besar pekerja berpendidikan SLTA  64,6%  dan SLTP  21,4%.

Masih rendahnya daya serap hotel berbintang dan industri akomodasi lainnya terhadap tenaga kerja SMK Pariwisata, menurut Menpar Arief Yahya, perlu segera dilakukan peningkatan kerja sama antara SMK Pariwisata dengan asosiasi profesi pariwisata sebagai pembina pengelolaan sarana praktik (hotel/travel). “Hal penting lainnya adalah meningkatkan kapasitas pengajar dan penyesuaian kurikulum dalam rangka pengembangan digital tourism di SMK Pariwisata,” kata Menpar Arief Yahya.

Sementara itu dalam upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja di bidang pariwisata, Kemenpar melanjutkan program sertifikasi kompetensi  bagi siswa SMK pariwisata, “Pada tahun 2018 pemerintah memfasilitasi sertifikasi kompetensi bagi siswa/i SMK Pariwisata sebanyak 22,374 orang,” ujarnya. Pada kesempatan itu Menpar Arief Yahya berharap kegiatan Rakornas dapat menghasilkan program kongkrit untuk meningkatkan kualitas lulusan SMK agar lebih banyak terserap di usaha pariwisata antara lain berupa  skema peningkatan kompetensi guru maupun standar pelaksanaan sertifikasi kompetensi oleh LSP dan standarisasi pedoman magang pada industri pariwisata. Rakornas  SMK Pariwisaa ke-4 diikuti kepala sekolah SMK Pariwisata se-Indonesia, Badan Nasional Sertifikasi Profesi, serta Asosiasi Profesi dan Asosiasi Industri Pariwisata. (ist)