Mengurangi Limbah Organik Rumah Tangga, Mahasiswa KKN Universitas Warmadewa Gelar Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Eco Enzyme di Desa Dalung

(Baliekbis.com), Desa Dalung merupakan salah satu wilayah padat penduduk di Kabupaten Badung dimana desa ini memiliki 23 banjar yang tersebar di tiga desa adat, antara lain: Desa Adat Dalung, Desa Adat Padang Luwih, dan Desa Adat Tuka. Dengan padatnya penduduk menyebabkan banyaknya jumlah sampah rumah tangga yang dihasilkan, terutama sampah organik.

Untuk menanggulangi jumlah sampah organik yang dihasilkan tiap rumah tangga di Desa Dalung, mahasiswa KKN Universitas Warmadewa kelompok 40 mengadakan proker (program kerja) yang bernama “Edukasi mengenai pemanfaatan sampah organic menjadi sesuatu yang bermanfaat”. Pelaksanaan proker (program kerja) ini dalam bentuk sosialisasi dan pelatihan pembuatan eco enzyme dengan target sasaran ib-ibu PKK yang ada di Desa Dalung. ​

Eco enzyme merupakan cairan organic berwarna coklat dan berbau asam manis khas fermentasi hasil limbah organic rumah tangga seperti ampas buah-buahan dan sayuran yang ditambahkan dengan molase ataupun gula (gula aren, gula merah atau gula tebu) dan air.

Eco ezyme merupakan cairan yang memiliki banyak manfaat untuk berbagai kebutuhan masyarakat antara lain; sebagai pengendali alga pada kolam ikan, cairan pembersih, pengusir hama, pupuk tanaman, dan secara langsung dapat melestarikan lingkungan.

Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan eco enzyme mengundang narasumber yang kompeten yaitu Bapak Ir. I Wayan Muliawan, MT selaku Dosen Pembimbing dan praktisi eco enzyme yang tergabung dalam Yayasan eco enzyme Bali Tresna Sujati untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat Desa Dalung mengenai apa itu eco enzyme, cara pembuatan eco enzyme, dan penerapan eco enzyme. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa KKN-PPM Pandemi Covid-19 Universitas Warmadewa 2021 sebagai pendamping dan warga khususnya Ibu PKK Desa Dalung sebagai kelompok sasaran program.

Hasil dari sosialisasi dan pelatihan pembuatan eco enzyme ini diharapkan mampu menambah pengetahuan masyarakat khususnya masyarakat Desa Dalung agar dapat membuat dan memanfaatkan Eco Enzyme untuk mengurahi sampah atau limbah organik rumah tangga yang dihasilkan sehari-hari. Selain untuk mengurangi limbah organic rumah tangga, pemanfaatan eco enzyme terebut secara tidak langsung juga dapat menjaga kelestarian alam, sekaligus menerapkan gaya hidup minim kimia sintetis. Hal ini dikarenakan dalam cairan eco enzyme tidak mengandung fosfat, nitrat, amonia, klorin dan senyawa lain yang berpotensi mencemari udara, tanah, air tanah, sungai dan laut layaknya kandungan kimia yang biasanya terdapat dalam cairan pembersih yang dijual secara komersial. (ist)