Mendag Minta Renovasi Pasar Badung Jangan Dijadikan Komoditas Politik

(Baliekbis.com), Menteri Perdagangan RI Enggar Tiasto Lukita ternyata diam-diam mengikuti polemik renovasi Pasar Badung yang diklaim oleh salah satu pasangan calon (Paslon) dalam Pilgub Bali 2018. Untuk menenangkan polemik ini, Lukita berkoordinasi langsung melalui saluran telepon dengan Ketua DPW Partai NasDem Bali Ida Bagus Oka Gunastawa. Intinya, Mendag meminta agar persoalan politik jangan sampai dibawa-bawa dengan hal-hal yang menyangkut hajat hidup orang banyak, kemudian diklaim sebagai orang yang paling berjasa terhadap infrastruktur publik tersebut.

Saat dikonfirmasi Rabu (11/4), Gunastawa membenarkan jika Mendag menelepon dirinya. “Kebetulan beliau (Mendag Lukita) lagi berada di Bali mengikuti Forum Indonesia Afrika. Karena berbagai kesibukan, saya tidak bisa menemuinya. Padahal, beliau ingin menjelaskan tentang duduk perkara Pasar Badung itu,” ujarnya.

Menurut Gunastawa, Mendag meminta agar Pasar Badung jangan sampai diklaim oleh paslon tertentu, dan dijadikan komoditas politik. Pasar terbesar di Bali itu murni bantuan pemerintah pusat. “Publik jangan sampai dibohongi dengan aksi klaim tersebut. Kronologinya sudah sangat jelas, bahwa tidak ada keterlibatan baik langsung maupun tak langsung dari paslon yang mengklaim tersebut,” ujarnya.

Menurut Gunastawa, Mendag Lukita juga membeberkan soal bagaimana Pemkot Denpasar mendapatkan dana bantuan renovasi pasar yang sudah terbakar. “Menurut Mendag, Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra sangat konsen dengan pasar tradisional. Ini jauh sebelum kontestasi politik dimulai. Dan bahkan nama Rai Mantra belum disebut sebagai salah satu calon kuat yang akan maju di Pilgub Bali. Pusat sudah melihat keseriusan, inovasi Rai Mantra di bidang pasar. Kebetulan saja Rai Mantra dicalonkan KRB, menjadi Cagub Bali. Prestasi soal pasar tidak ada hubungannya dengan Pilgub Bali,” ujarnya.

Karena kepercayaan itu, dalam beberapa kali kunjungan Mendag ke Bali, selalu menyempatkan diri menyambangi beberapa pasar tradisional Bali. “Karena keyakinan itu, Mendag Lukita kadang-kadang saat itu ceplas-ceplos berujar bahwa pengembangan pasar tradisional ini kalau bisa dilakukan di seluruh Bali, bukan hanya di Kota Denpasar saja. Pernyataan ini bisa terbukti, dan Rai Mantra akhirnya menjadi Cagub Bali,” ujarnya.(nwm)