Menang Dramatis, PS Badung U-17 Jumpa Perst di Final

(Baliekbis.com), PS Badung U-17 melangkah ke final Kompetisi Sepakbola U-17 (Piala Soeratin) Wilayah Bali 2017, setelah mengatasi seteru abadinya, Perseden U-17 Denpasar secara dramatis dengan skor 5-4 lewat drama adu penalti pada babak semifinal di Stadion Mayor Metra Singaraja, Minggu (2/7/2017) sore.

Di partai pamungkas (final) yang rencananya akan dimainkan di Stadion Kapten Wayan Dipta Gianyar, PS Badung yang didandani Pelatih Kepala Nyoman Sukadana akan berjumpa dengan Perst Tabanan U-17 yang saat bersamaan menekuk Bali All Star (BAS) U-17 di Lapangan Kompyang Sujana. Dua gol kemenangan anak-anak Laskar Ciung Wanara muda (julukan Perst) dicetak Wahyu Agusta menit 9 dan Riki Agustina di menit 46. Sebagaimana diketahui, di babak penyisihan Grup A, Perst berhasil mengalahkan PS Badung 1-0. ”Ya, Perst kembali melawan PS Badung, pastinya  kami tentu sangat siap. Yang semoga saja, kami bisa menang lagi,” harap Pelatih Kepala Perst U-17, Ngurah Jovi Adi Saputra. Duel seru tersaji saat Perseden U-17 bentrok dengan PS Badung U-17. Setelah melewati babak pertama dengan skor imbang, di babak kedua Perseden U-17 justru lebih dulu membuka keunggulan melalui tembakan Valantino Rosi di menit 70 atau 10 menit jelang peluit panjang. Rosi dengan cerdik memanfaatkan bola liar dari sebuah kemelut di depan gawang PS Badung, yang diakhisi dengan tembakan keras yang sulit ditepis kiper Tono A.

Tertinggal 0-1, PS Badung langsung bangkit, menggempur pertahanan Perseden U-17. Tetapi beberapa kali upayanya gagal membuahkan gol balasan sampai waktu normal (2 X 40 menit). Beruntung, pada laga menegangkan itu, PS Badung terbantu dengan waktu injury time 3 menit.  Saat kubu PS Badung sudah pasrah, tiba-tiba mendapat prekik yang melahirkan tendangan bebas di menit ke-2 plus 35 detik. Weda Darmawan yang mengambil tendangan prekik itu, langsung melepaskan tembakan ke gawang Perseden yang sulit dijangkau kiper Putu Praditya. Ini gol menyakitkan memang bagi kubu Perseden U-17 yang langsung didukung Ketua Umum Askot PSSI Denpasar, Eko Supriadi. Sebaliknya Gol Weda menjadi berkah skuat PS Badung yang juga disaksikan Ketua Umum Askab PSSI Badung, Graha Wicaksana.

Pertandingan pun dilanjutkan dengan perpanjangan waktu, 2 X 7,5 menit. Tetapi kedua tim tetap tak mampu mengubah keadadan, sehingga memaksa pertandingan dilanjutkan dengan adu kiper. Hebatnya, kelima eskutor PS Badung berhasil menyelesaikan tugasnya masing-masing. Mereka adalah; Rafi, Weda Darmawan, Bayu, Dwipayana dan Bayu Andika. Sementara dari lima eksekutor Perseden, hanya tiga berhasil melahirkan gol yakni Richardo, Tri Sumandama dan Gusti Ngurah Ananda. Sementara  striker Komang Bayu gagal karena tembakannya jauh di atas mistar. Sebenarnya, Perseden masih punya satu eksekutor, tetapi tak dilakikan karena sudah tak mempengaruhi kemenangan PS Badung.

Kemenangan ini langsung disambut suka cita kubu PS Badung.  Laga semifinal itu juga dihadiri sejumlah petinggi PSSI Bali seperti Ketut Suardana (Ketua Umum), dan anggota Exco Wayan Artanayasa. ”Inilah sepakbola, keberuntungan ada pada kami,” kata Pelatih PS Badung U-17, Nyoman Sukadana yang tampak tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. ”Saat Anda tertinggal 0-1 dan waktu nyaris habis. Tetapi semuanya belum berakhir karena masih ada injury time yang akhirnya bisa menolong kami,” imbuh mantan striker PS Badung senior ini. Secara umum, Sukadana menilai jalannya pertandingan sangat berimbang. Perseden U-17 menurutnya juga tampil bagus, terutama di babak kedua. ”Tetapi, ya itulah hasilnya karena sepakbola tidak bisa lepas dari faktor keberuntungan. Kini kami bersiap menghadapi Perst di final sekaligus revans atas kekalahan di babak penyisihan,” imbuhnya. Berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di kubu Perseden U-17. Hampir semua pemainnya larut dalam kesedihan, bahkan ada yang nangis seseunggukan. Beruntung, Eko Supriadi yang juga Ketua Umum Perseden bisa menenangkan bersama Manajer Tim Perseden, AA. Ngurah Candra Gupta. ”Anak-anak sudah tampil maksimal, terutama di babak kedua permainannya cukup mendominasi. Bahkan sempat unggul sampai waktu normal. Tetapi, kita memang kurang beruntung, karena gol injury tim,” kata Eko Supriadi. Candra Gupta pun mengharapkan para pemainnya tidak larut dalam kesedihan. Dia juga menilai, para pemainnya sudah tampil maksimal. ”Ayo sudahi kesedihan, kita harus segera bangkit, berlatih lebih keras untuk menghadapi even-even penting lainnya,” pinta Candra Gupta. Hal senada juga diharapkan para pelatih Perseden, Sandika, Komang Bawa dan Jimy Hariyuda (pelatih kiper). ”Soal gol injury time, tak terlepas dari dorongan angin yang lebih kencang ke gawang Perseden, selain kiper Putu Praditya kaget karena sedikit lebih maju,” kata Jimy.

Rencana awalnya, manajemen tim Perseden U-17 akan berangkat menuju Buleleng, Minggu (3/7) pagi pukul 07.00 Wita atau saat pertandingan semifinal digelar sore harinya. Tetapi, Jumat (30/6) sore, rencana awal itu berubah total dan diputusakan berangkat menuju Buleleng Sabtu (2/7) siang. Apalagi, kubu Perseden mendengar informasi pihak lawan (PS Badung) juga mendahului ke Buleleng. ”Berangkat lebih awal memang sangat penting, terutama untuk menjaga kebugaran para pemain. Sebab jika berangkat saat waktu pertandingan meskipun di pagi hari, kami khawatir fisik anak-anak terkuras dalam perjalanan cukup jauh,” kata Manajer Tim Perseden U-17, AA. Candra Gupta, Jumat (30/6) malam.

Keberangkatan lebih awal ini juga tak terlepas dari sudah cairnya anggaran Perseden untuk Piala Soeratin, meskipun baru setengahnya dari Rp 105 juta yang dianggarkan. ”Karena itu kami menyampaikan terimakasih kepada pengurus, terutama Pak Eko Supriadi (Ketua Umum Askot PSSI Denpasar-red) yang sangat peduli dengan kondisi anak-anak,” tambah Candra Gupta yang akrab disapa Tu Rah Mantri ini.

Perseden U-17 akan memboyong seluruh pemainnya (27 orang). Mereka akan didampingi trio pelatih, Sandika, Komang Bawa dan Bayu plus Jimmy Hariyuda selaku pelatih kiper. Anak-anak Laskar Catur Muka muda (julukan Perseden U-17 akan menginap di Hotel Garuda yang lokasinya di jantung kota Singaraja, atau perjalanan sekitar 15 menit menuju Stadion Mayor Metra. ”Mudah-mudahan dengan perjalanan lebih awal ini, permainan anak-anak bisa sangat maksimal sekaligus bisa mewujudkan keinginan kami bersama, yakni membawa Perseden U-17 juara Bali,” harap Tu Rah Mantri. (*)