Maria: Bisnis “Wedding” Menjanjikan

(Baliekbis.com), Bali dengan kekayaan adat, budaya dan alamnya menjadikan daerah ini banyak dikunjungi wisatawan. Turis bukan sekadar melancong tapi ada yang melakukan upacara pernikahan (weeding). “Tentu kalau kegiatan itu dikemas dengan baik serta mereka yang sudah menikah mau datang lagi untuk melakukan sebuah kegiatan akan banyak nilai ekonomi yang bisa didapat,” ujar Ketua Panitia BIBFES (Bali International Brides Festival), Maria kepada wartawan di TS Suites Seminyak belum lama ini.

Ajang tahunan yang mengangkat tentang pernikahan ini untuk tahap awal akan digelar  selama dua hari mulai tanggal 25-26 November 2017 di Bajra Sandi Renon Denpasar. Menurut Maria potensi Bali bukan hanya wedding saja, tapi kalau bisa dikemas lebih baik lagi yakni dimana mereka yang sudah menikah di Bali bisa  dipanggil lagi untuk datang dan mereka datang berkali kali maka akan memberi dampak positif bagi pertumubuhan ekonomi karena banyak bisnis yang akan terlibat dan diuntungkan. Dijelaskan bisnis dimaksud apa  jual perhelatan atau pernikahannya. Kalau perhelatan bisa sebanyak-banyaknya dan tak peduli apa pasangan itu boleh menikah atau tidak. “Tapi kalau mainsetnya adalah pernikahannya, kesakralannya kita akan lihat apa boleh mereka menikah atau tidak,” ujarnya.

Ditambahakan pihaknya ingin bikin even yang merangkul semua komunitas, pemerintah dan pelaku industri lainnya. Memang ini terkesan jor-joran budaya, tapi sangat positif dan bagus. “Pernikahan itu terlalu mahal kalau sampai hilang begitu saja. Event ini mengangkat adat dan tradisi. Ini kegiatan yang sangat agung,” jelasnya. Dalam festival ini pihaknya tak akan mencampuri tatatan yang ada karena bersifat pribadi. Apakah pernikahan yang dilangsungkan secara tradisional akan lebih langgeng dengan yang modern, menurutnya  ini belum bisa dijadikan jaminan. Pernikahan itu istilahnya “packaging”, sedangkan kontennya adalah pada hubungannya yang perlu dimantain. “Lewat event ini baik yang adat atau modern sama-sama kita hargai tapi yang utama kelanggenggannya dimana pernikahan itu bisa lama,” jelas Maria yang juga seorang motivator itu. Pada BIBFES nanti selain ada turnamen tenis, lari berantai, ada lomba merias juga penobatan award pengantin. Ada perlombaan individu dan bersama pasangan.

Maria
Maria

Sementara itu mewakili Kemenpora Anggia Hermarini mengatakan kegiatan BIBFES ini terbilang inovatif dan unik. “Ini sangt luar biasa dan kreatif. Pernikahan ujarnya bukan semata merupakan hubungan  antara suami-istrri, ibu dan anak. Tapi ada nilai-nilai luhur dari pernikahan yang harus dipromosikan secara luas. Apalagi bisa dikemas menarik antara nilai luhur pernikahan dengan estetika. “Ada estetika dan etika dalam pernihakan,” ujar Anggia.  BIBFES merupakan event pada nilai luhur pernikahan, prestasi pernikahan bukan kemewahan pernikahan itu. Tak semua bisa mendapatkan pernikahan yang abadi. (bas)