Mari Selaraskan Pembangunan Berbasis Tri Hita Karana

(Baliekbis.com), Dalam rangka penyegaran sebagai upaya menyusun rencana kerja lima tahunan, Sabha Upadesa Kota Denpasar kembali menggelar Musyawarah Kerja Sabha Upadesa Kota Denpasar tahun 2018. Kegiatan yang dirangkaikan dengan pergantian pengurus ini dibuka Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra pada Minggu (11/11) di Tabanan. Turut hadir dalam kegiata yang diikuti oleh Forum Kades/Lurah, Forum Pekaseh, Forum Bendega, serta Forum Benesa se-Kota Denpasar ini Sekda Kota Denpasar, AAN Rai Iswara serta Pimpinan OPD di lingkungan Pemkot Denpasar.

Dalam laporanya, Ketua Sabha Upadesa Kota Denpasar, I Wayan Meganadha menjelaskan bahwa sabha upadesa merupakan salah satu lembaga yang menanungi beragam organisasi hingga tingkat terbawah. Sehingga dengan adanya Sabha Upadesa ini sinkronisasi dalam mendukung pembangunan di berbagai sektor dapat tercipta. “Mengingat, di Bali saat ini terdapat dua sistem yang diakui, yakni sistem adat dan kedinasan, hal inilah yang disinkronkan melalui sabha upadesa sehingga pola pembangunan dapat efektif dan tidak tumpang tindih,” paparnya.

Lebih lanjut dijelaskan, dalam kerjanya, Sabha Upadesa senantiasa mengutamakan musyawarah guna membangkitkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Kota Denpasar. Bahkan, saat ini Sabha Upadesa secara langsung terlibat dalam pembentukan aturan dan menyikapi isu di Kota Denpasar. Khusus di tahun 2018 ini kata Meganada, ada 8 isu yang harus menjadi perhatian kita bersama di berbagai sektor. Seperti halnya masalah kependudukan, sistem pengelolaan sampah, pemahaman tentang saber pungli, pemberantasan narkoba, peluang pemanfaatan pariwisata budaya oleh desa adat, sinergitas anatara pemerintah dan komponen masyarakat, serta menjga kesucian pura. “Isu inilah yang ingin kita bahas pada musyawarah ini sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam pengambilan keputusan agar tidak tumpang tindih menuju kesejahteraa rakyat,” paparnya.

Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra dalam arahanya menekankan pentingnya sabha upadesa sebagai organisasi masyarakat berbagai komponen yang dapat menjadi sumber pemikiran guna penyelarasan pembangunan berlandaskan Tri Hita Karana. “Sabha Upadesa bekerja dengan berlandaskan Tri Hita Karana, hal inilah yang menjadi penting bagi pemerintah sehingga pembangunan yang selaras, serasi dan seimbang berlandaskan Tri Hita Karana menuju keharmoniasan dapat terwujud di Kota Denpasar,” jeleasnya.

Rai Mantra menambahkan, nantinya siapapun yang menjadi pengurus sabha upadesa yang baru, tentu tugas berat telah menanti. Delapan isu yang telah disampaikan tadi agar dapat menjadi perhatian bersama dalam menciptkan solusi. “Selaku pemerintah kami berharap dari musyawarah ini dapat mencul buah pemikiran yang nantinya dapat menjadi rekomendasi dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Kota Denpasar,” jelasnya. (ngr)