Maret, Optimis Tulamben Pulih

(Baliekbis.com), Kunjungan turis

ke objek wisata Tulamben Karangsem belakangan ini mulai bergeliat. Kalau September 2017 ketika terjadi erupsi Gunung Agung kawasan tersebut sempat sepi dari kunjungan turis, kini kondisinya mulai membaik.

“Kita bahkan optimis Maret depan bisa pulih seperti tahun lalu,” ujar Operational Manager Ocean View Tulamben Dive & Resort Sita Marlina saat ditemui Jumat (16/2) di resort tersebut. Sikap optimis tersebut menurut Sita setelah melihat perkembangan akhir-akhir ini yang mana kepercayaan turis mulai tumbuh terhadap kondisi Bali. Selain itu tambah Sita dari data perkembangan dalam beberapa bulan ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan yakni sejak Januari 2018 kunjungan membaik.

“Kalau Desember 2017 tingkat hunian nol persen, pada Januari 2018 sudah menjadi 30 persen dan naik jadi 40 di pertengahan bulan Pebruari in,” ujar Sita. Ia bahkan menaruh harapam besar pada Maret dan April ini bisa lebih ramai lagi turis ke Tulamben. Pasalnya bulan-bulan tersebut sebagaimana pengalaman tahun-tahun sebelumnya adalah musim ramai. “Apalagi bulan itu kami ada booking tamu yang memang rutin datang setiap tahun,” tambah wanita asal Gunungkidul, Yogyakarta ini.

Diakui kalau di awal erupsi Gunung Agung kunjungam sempat anjlok. Meski di bulan September 2017 hunian resort dengan 25 kamar itu masih tinggi namun bulan Oktober hunian jatuh hingga nol persen. Sebab semua property di Tulamben tak ada yang beroperasi. Menurut Sita yang sempat mengalami bencana Gunung Merapi Yogyakarta 2012, sebenarnya erupsi Gunung Agung tak separah Merapi. Namun berita yang tersiar sudah telanjur meluas dan heboh. Bahkan di Cina beredar berita kalau warga sampai berebut makanan di jalanan. Sebagian turis sebernarnya sangat memahami kondisi yang ada sehingga mereka tetap ke Bali (Tulamben). Namun tak sedikit yang merasa takut sehingga membatalkan kunjungannya ke sini.

“Tamu kami banyak yang cancel saat itu,” tambah Sita. Kondisi penurunan kunjungan juga diperparah karena musim hujan yang sempat membuat banjir di sejumlah kawasan. Menurutnya pemerintah terkait juga harus mempromosikan kalau Bali sudah betul-betul aman. Sebab pemulihan imej turis akan status Awas yang masih menggantung untuk Gunung Agung tidak mudah. “Sebagian turis masih ragu sebab mereka tahu banyak warga yang masih mengungsi,” ujarnya. Sementara itu sejumlah wisatawan yang ditemui di Tulamben mengaku tak khawatir dengan kondisi setempat. “Kami merasa aman-aman saja,”ujar turis asal Jerman, Sarah didampingi temannya. (bas)