MAKERFEST 2018 Gandeng 30 Kreator Terbaik Denpasar, Angkat Kreator Lokal menjadi Brand Nasional

(Baliekbis.com), MAKERFEST yang ke 8 kini digelar di Kota Denpasar setelah tujuh kota lainnya di Indonesia. Festival ini bertujuan untuk mengedukasi Kreator Lokal menjadi Brand Nasional.

Pelaksanaan MAKERFEST di Kota Denpasar diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di lndonesia. “Pemenang local maker competition MAKERFEST 2018 akan mendapatkan modal usaha sebesar Rp 1 miliar serta pendampingan komprehensif dalam pengembangan bisnis, hingga kesempatan bekerja sama dengan influencer ternama,” ujar PR Commitee MAKERFEST Antonia Adega saat jumpa pers, Sabtu (3/11) di Restoran Bendega Renon.

Dikatakan Adega, sebanyak 30 kreator lokal dari Denpasar dan sekitarnya mendapatkan kesempatan untuk memamerkan dan mempresentasikan beragam ide uniknya kepada masyarakat lewat festival MAKERFEST City Big Bang, yang diselenggarakan pada tanggal 3-4 November 2018 di Lapangan Renon, Denpasar.

Selain mengadakan bazar, workshop dan kompetisi, MAKERFEST bekerja sama dengan TopCommunity (sebutan komunitas seller Tokopedia) Denpasar untuk menyelenggarakan program edukasi bagi Rumah Berdaya DenSAM (Denpasar Schizofriends Art Movement). Komunitas ini beranggotakan para penyintas skizofrenia yang berkumpul untuk memproduksi dupa, kaos, dan lain sebagainya. Dalam kesempatan ini, MAKERFEST dan TopCommunity juga memberikan pelatihan, serta bantuan alat produksi.

Regina Raquel.

Kota Denpasar dipilih sebagai salah satu lokasi pelaksanaan MAKERFEST karena peran strategis ekonomi kreatif yang dimiliki. Berasal dari pulau yang terkenal dengan sektor pariwisata, para kreator lokal Denpasar berhasil menggabungkan potensi alam, ide kreatif, dan budaya lokal menjadi sebuah produk ekonomi kreatif yang menunjang pariwisata. MAKERFEST ingin menjadi wadah bagi para kreator lokal Denpasar dan sekitarnya untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki.

Menurut Adega setelah Denpasar, MAKERFEST akan memasuki acara puncak pada Desember 2018. Tiga kreator lokal terbaik dari Denpasar dan sekitarnya akan berkompetisi dengan 21 kreator lokal terpilih dari kota-kota lainnya. Mereka akan memperebutkan hadiah utama berupa modal usaha Rp 1 miliar, juga pendampingan usaha dalam bentuk konsultasi branding dan marketing campaign, kolaborasi eksklusif dengan influencer/pelaku industri kreatif nasional, serta akses ke pameran dan jalur distribusi internasional.

Salah seorang kreator lokal yakni pemilik Bali Rotan Regina Raquel mengungkapkan antusiasmenya menyambut MAKERFEST ini. “Melalui kegiatan ini, orang-orang dapat mengetahui bahwa Denpasar tidak hanya terkenal dengan pariwisatanya saja, tetapi juga kreativitas dan inovasi yang dimiliki oleh para kreator lokalnya,” jelas Regina yang mengaku mengawali bisnisnya tanpa modal dan kini telah menembus pasar Asia Tenggara. Melalui teknologi digital, MAKERFEST ingin hasil karya kreator lokal Denpasar dapat dengan mudah diakses oleh pembeli di seluruh Indonesia.

Sementara William Tanuwijaya selaku Chairman MAKERFEST 2018 dalam rilisnya  menjelaskan hadirnya MAKERFEST bertujuan untuk mendorong Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), sebagai kreator lokal agar berkembang dan semakin naik kelas. “MAKERFEST hadir sebagai panggung online dan panggung offline bagi para kreator Indonesia untuk merealisasikan dan mengembangkan ide usaha kreatif mereka. Kami berharap ajang ini mampu berkontribusi terhadap penciptaan ekosistem bisnis yang lebih kondusif, sehingga semakin banyak usaha kecil yang dapat tumbuh menjadi industri lalu dari industri menjadi brand-brand masa depan lndonesia yang mendunia,” pungkas William.

Sejak tahun 2014 sampai 2018, Tokopedia sebagai perusahaan teknologi dengan marketplace terdepan di Indonesia mencatat adanya peningkatan persentase jumlah seller (penjual) dari Denpasar hingga 1,5x. Peningkatan tersebut juga diikuti dengan jumlah pembeli asal Denpasar yang terus meningkat. Berdasarkan laporan penelitian McKinsey yang berjudul The Digital Archipelago: How Online Commerce is Driving Indonesia ‘s Economic Development tahun 2018, ke depannya, tingkat penetrasi perdagangan online di Indonesia akan merambah area di luar Jakarta atau Jawa. Pada tahun 2022, tingkat penetrasi perdagangan online di luar Jawa diperkirakan bisa mencapai di atas 30%. Menurut penelitian McKinsey, perdagangan online memberikan lebih banyak pilihan yakni aksesibilitas yang lebih luas dan harga yang lebih kompetitif bagi konsumen. (bas)