Majukan Karangasem, Purwa Arsana: Pemimpin Harus Berani Lakukan Terobosan Besar

(Baliekbis.com), Tokoh masyarakat yang juga Anggota DPRD Bali terpilih periode 2019-2024 Nyoman Purwa Ngurah Arsana berharap pemimpin Karangasem ke depan bisa melakukan terobosan besar di berbagai bidang sehingga kabupaten ini bisa maju dan keluar dari label “daerah miskin”.

“Jika ingin ada perubahan yang signifikan di Karangasem, maka calon yang akan memimpin harus lebih kuat dan lebih berani dari pemimpin sekarang. Harus siap tempur,” ujar Purwa Arsana, Kamis (4/7/2019) di Denpasar.

Tanpa bermaksud mengecilkan peran pemimpin yang ada sekarang, Purwa Arsana melihat tanah kelahirannya itu masih tertinggal dengan daerah lainnya alias miskin. Padahal kabupaten di ujung timur Bali ini memiliki kekayaan alam yang paling lengkap bahkan melebihi kabupaten lainnya.

“Karangasem punya bahari yang indah, gunung tertinggi, pura terbesar dan hamparan lahan pertanian yang luas,” jelas Wakil Ketua DPRD Bali periode 2004-2009 ini.

Namun dengan kekayaan yang melimpah itu, sampai kini tak terlihat kemajuan yang bisa mensejahterakan masyarakatnya seperti kabupaten lainnya. Karangasem bahkan masih menyandang “miskin”.

Mengatasi keterbelakangan itu, tambah politisi PDI Perjuangan asal Desa Bugbug ini tidak ada pilihan lain harus ada gebrakan yang nyata dari pemimpinnya. “Masyarakat harus jeli memilih pemimpin ke depan. Selain kuat, juga berani mengambil terobosan-terobosan yang bisa memajukan daerahnya,” tambah Purwa Arsana.

Apa dengan memilih pemimpin yang baru? “Saya kira rakyat paling tahu apa yang mesti dilakukan untuk memajukan daerahnya. Kehadiran pemimpin sangat penting baik sebagai motivator sekaligus pengambil kebijakan dan keputusan,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, masa jabatan Bupati IGA Mas Sumatri yang baru satu periode memimpin Karangasem akan berakhir pada 2021. mendatang. Namun pada 2020 akan terjadi pilkada serentak di Tanah Air termasuk Bali.

Berbagai spekulasi mulai muncul siapa nantinya akan menahkodai Karangasem. Memilih jago menghadapi Mas Sumatri bukan pekerjaan ringan, apalagi ia sebagai petahana yang sudah punya akar di masyarakat. Perlu kekuatan super besar untuk bisa menghadapinya.

Tapi rakyat juga ingin perubahan, kemajuan, tidak seperti lima tahun silam. “Harus diingat suara rakyat adalah suara Tuhan. Rakyat yang menentukan dan memilih pemimpinnya,” tambah Purwa Arsana. (bas)