Majukan Industri Radio, Ketua Umum PRSSNI: ‘Content is the King’

(Baliekbis.com),Ketua Umum PRSSNI Erick Thohir mengatakan pelaksanaan Radio Academy II dengan materi “Riset dan Radio Programing, Upaya Penguatan Industri Radio di Bali” ini sangatlah tepat. Karena bagi media apapun, ‘Content is the King’.

“Untuk bisa menarik pendengar yang banyak, radio perlu konten (program) yang bagus. Untuk membuat konten (program) yang bagus, harus dilakukan pemetaan atau riset yang tepat. Dan yang tak kalah penting, konten (program) bagus harus dikemas, diproduksi dan dibawakan oleh SDM yang tepat. Semoga, hal itu bisa terwujud usai kegiatan Radio Academy ini,” ujar Erick Thohir dalam sambutan tertulis yang dibacakan Ketua Bidang Hubungan Pemerintahan dan Regulator PP PRSSNI K. Candi P. Sinaga pada acara Radio Academy II, Jumat (22/11/2019) di Denpasar.

Radio Academy ini diikuti 75 peserta dari 70 stasiun radio yang ada di seluruh Bali. Dikatakan kegiatan ini sangat positif dan bermanfaat bagi pengembangan SDM Radio, untuk membangun industri radio lebih maju. Karena itu pihaknya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada PD PRSSNI Bali dan KPID Bali serta seluruh jajaran terkait di Pemprov Bali yang telah memberikan dukungan atas suksesnya pelaksanaan Radio Academy Bali untuk yang kedua kalinya.

Dikatakan Pengurus Pusat PRSSNI yang menaungi 580 Radio Siaran di Indonesia, menyadari bahwa tidak mungkin dapat membangun industri radio sendiri. Karena ada banyak sektor terkait di industri Radio di antaranya infrastruktur, regulasi, bisnis, dan SDM yang menjalankan.

Karena itu, perlu kolaborasi untuk membangun iklim yang kondusif, ekosistem industri radio yang lebih seksi dan menggairahkan, secara bersama-sama. “Radio Academy, adalah salah satu wujud kongkret kolaborasi cantik dalam membangun ekosistem penyiaran bagi dan untuk masyarakat Bali. Karena di kegiatan ini terkait berbagai pihak, PRSSNI dan KPID sebagai penyelenggara, Pemprov Bali mendukung sepenuhnya kegiatan ini dan SDM Radio sebagai peserta,” ujarnya.

Ny. Putri Koster dalam sambutannya saat membuka Radio Academy mengingatkan agar kegiatan ini lebih menitikberatkan pada pelatihan pemrograman acara radio dan riset data. Diharapkan output dari acara Radio Academy 2019 ini dapat menghasilkan insan dan industri radio yang profesional sejalan dengan Program Gubernur Bali “Nangun Sat Kenhi Loka Bali”.

“Kepada para peserta saya juga berharap agar memanfaatkan pelaksanaan Radio Academy 2019 ini dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat meningkatkan wawasan, kapasitas dan kualitas insan radio dalam rangka mendukung kemajuan dunia penyiaran khususnya stasiun radio di era Revolusi Industri 4.0 yang penuh diwarnai dinamika,” pesan Ny. Putri Koster.

Sementara itu Ketua PD PRSSNI Bali Komang Agus Satuhedi mengatakan pihaknya menyadari lembaga penyiaran radio siaran sedang menghadapi tantangan global baik dari sisi pesatnya ICT maupun semakin ketatnya persaingan antarmedia. Banyak sekali alternatif media yang bermunculan akibat teknologi yang semakin berkembang dan mempengaruhi pola konsumsi masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhan informasi dan hiburan.

Karenanya penyelenggaraan penyiaran dan program radio siaran yang berkualitas pun semakin dibutuhkan, khususnya dari sektor pelaku siaran di lini terdepan, yakni para programing.

Radio siaran yang sangat mengandalkan potensi audio dengan karakteristik intrusif-personal-nya, harus mampu dioptimalkan sedemikian rupa, agar pesan-pesan yang disampaikannya benar-benar berguna bagi pendengarnya.

“Kompetensi programing akan menjadi kunci utama dalam upaya mewujudkan tujuan konten siaran yang berkualitas untuk mencerdaskan, memberi dampak luas dan seiring sejalan terhadap kebijakan dan program Gubernur Bali yaitu “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” dan adanya penghormatan dan perlindungan pada budaya dan kearifan lokal serta tumbuhnya persaingan usaha penyiaran yang sehat dan dinamis,” ujarnya.

Melalui kegiatan Radio Academy kali ini diharapkan para praktisi radio nantinya dapat menciptakan program-program yang unggul dan berdaya saing tinggi sesuai kebutuhan masyarakat dan industri. “Jadilah programer yang benar-benar kompeten secara keilmuan,” pesan Satuhedi seraya menyampaikan “Salam Radio: Satu Suara Berjuta Telinga”. (bas)