Mahasiswa UGM Berpartisipasi Dalam GGMUN di Malaysia

(Baliekbis.com), Dua mahasiswa Fakultas Biologi UGM berpartisipasi dalam forum dunia di Global Goals Model United Nations (GGMUN). Mereka adalah Thomi Asyari dan Imroatul Habibah. Keduanya mengikuti forum berbasis parlemen yang berlangsung pada tanggal 13-16 April 2018 di Sunway Putra Hotel, Kuala Lumpur, Malaysia.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh International Global Network ini diikuti sekitar 350 peserta yang berasal lebih dari 30 negara di dunia. Penyelenggaraan tahun ini mengangkat tema Youth Generation for Realization of 17 Global Goals. Delegasi Fakultas Biologi UGM terpilih mengikuti forum ini usai mlalui serangkaian seleksi yang dilakukan oleh panita. GGMUN yang dilakukan selama empat hari tersebut berisi simposium dan diskusi membahas 7 dari 17 Global Goals.

Adapun ketujuh Global Goals tersebut antara lain No Poverty, Zero Hunger, Good Health and Well Being, Quality Education, Gender Equality Climate Action, dan Peace, Justice, and Strong Institution.  “Kami berdua berada di forum yang sama yaitu Good Health and Well Being yang fokus membahas persoalan kesehatan dunia,”  ungkap Thomi, Senin (30/4) di Kampus UGM.

Sementara dalam sesi forum perbasis parlemen setiap peserta menjadi perwakilan sebuah negara yang ditentukan oleh panitia. Pada sesi itu Thomi Asyari berlaku sebagai perwakilan Maldives dan Imroatul Habibah sebagai perwakilan Portugal.

Dalam forum tersebut mereka membahas topik mengenai pemutusan rantai epidemiologi penyakit AIDS, tuberkulosis, malaria dan penyakit tropis. Pada forum seluruh peserta mewakili negaranya menyampaikan masalah yang tengah dihadapi, langkah-langkah yang sudah, sedang, dan akan dijalankan oleh pemerintah, serta solusi.

“Pada forum ini kami dilatih untuk menyampaikan pendapat, berdebat, menyelesaikan masalah, serta berdiplomasi layaknya seorang diplomat dalam suatu sidang PBB,” jelas Thomi.

Selain melakukan diskusi dalam forum-forum parlemen, peserta juga mengikuti International Grand Symposium yang diisi oleh beberapa pembicara internasional. Mereka menyampaikan paparan tentang 17 Global Goals.

Dalam kegiatan itu para peserta diberikan kesempatan untuk menampilkan pertunjukan seni dan budaya. Setiap delegasi tampil dengan mengenakan kostum atau baju nasional masing-maisng negara.

Imoratul menambahkan bahwa dengan mengikuti kegiatan ini tidak hanya mendapatkan banyak pengalaman mengenai isu dan kebijakan global saja. Namun, keikustertaan dalam form bergengsi ini juga mengasah kemampuan dalam debat maupun diplomasi.

“Lewat kegiatan ini bisa menjadi ajang bertukar pikiran serta menambah relasi dengan delegasi dari negara lain yang memiliki latar belakang serta etnik yang berbeda,” tuturnya. (ika)