Mahasabha XI, Rai Wirajaya: Pemuda Harus Jadi Garda Terdepan dan Pelopor Perubahan

(Baliekbis.com), Di tengah banyaknya isu SARA dan konflik agama, sikap nasionalisme dan karakter yang berbudi luhur sangat diperlukan. Sehingga  terwujud suatu lingkungan yang etis, minim konflik dan kental akan toleransi.

“Hal tersebut bisa dimulai dari lingkungan kelompok pemuda. Bahwa pemudalah yang membawa perubahan sebagai “agent of change” dan bahkan pemudalah yang  mampu untuk mengubah alur kehidupan bangsa ini,” ungkap Anggota
Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan 2014  2019 I Gusti Agung Rai Wirajaya,S.E.,M.M., Minggu (4/11) usai mengikuti Mahasabha XI Peradah Indonesia yang berlangsung di Aula Kawala Waterpark Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Mahasabha XI berlangsung empat hari sejak Kamis (1/11).

Dikatakan, Indonesia telah merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. “Pada saat itu tantangan kita adalah melawan penjajah. Namun, di era milenial ini tantangannya adalah bagaimana merontokkan paham-paham yang dapat memecah belah bangsa,” ujar politisi asal Peguyangan ini. Menurutnya, ada begitu banyak paham yang menimbulkan fanatisme terhadap suatu ajaran agama sehingga mampu untuk membelah bangsa ini. Sejatinya pemuda merupakan ujung tombak dari berlangsungnya kemerdekaan Bangsa Indonesia. Pemuda merupakan kunci dari kesuksesan Bangsa Indonesia.

“Oleh sebab itu sudah barang tentu pengembangan karakter yang mandiri dan tangguh sangat diperlukan,” tegas Rai Wirajaya yang duduk di komisi bidang Keuangan, Perencanaan Pembangunan Nasional dan Perbankan. Ditambahkan dalam menuju generasi emas 2045 dan juga era industri 4.0, pemuda dituntut untuk mengembangkan kreativitasnya agar tidak kalah dengan negara lainnya. “Bagaimana pemuda, khususnya pemuda Hindu mampu untuk menjadi garda terdepan dan menjadi pelopor perubahan,” tegasnya.

Rai Wirajaya mengingatkan pemuda adalah harapan bangsa. Soekarno mengatakan “beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”. Kata-kata tersebut mencerminkan bahwa pemuda sebagai harapan bangsa harus memiliki motivasi dan cita-cita dalam melaksanakan cita-  cita bangsa Indonesia.

Cita-cita Bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam alinea ke-2 Pembukaan Undang  Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) berbunyi….. dan perjuangan pergerakan Kemerderkaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan Rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka bersatu, berdaulat, adil dan makmur.  Hal tersebut juga dituangkan dalam tujuan nasional Bangsa Indonesia yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 yaitu membentuk suatu pemerintahan Negara Republik Indonesia yang melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, ikut berperan aktif dan ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Rai Wirajaya menambahkan nasionalisme yang kian menyurut di kalangan generasi muda dan banyaknya pengaruh budaya dari luar juga merupakan tantangan terbesar saat ini. “Bagaimana kita mewujudkan lingkungan yang jauh dari kata perpecahan dan mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa. Pengamalan Pancasila yang kian menyurut dan paham fanatisme yang semakin tinggi merupakan pekerjaan rumah kita bersama untuk memadamkan itu semua,” ujar Caleg DPR RI dapil Bali nomor urut 4 dari PDI P ini.

Untuk itu, melalui Mahasabha XI Peradah Indonesia diharapkan mampu mewujudkan dan menjalin tali kekeluargaan antara sesama pemuda Hindu di Indonesia. “Mari lakukan perubahan yang lebih baik demi Indonesia tumpah darah kita. Pemuda merupakan ujung tombak bangsa dan yakinlah bahwa pemuda mampu membuat perubahan yang lebih baik demi Indonesia Jaya,” ujarnya.  Mahasabha  XI Peradah Indonesia  ini melahirkan I Gede Ariawan, S.IP., M.IP.,  sebagai ketua umum Peradah Indonesia periode 2018-2021. Ariawan terpilih secara aklamasi setelah 3 calon ketua lainnya mengundurkan diri dan fokus untuk mengembangkan dan mengabdikan diri di daerah. (rwm)