Mahasabha III 2019, Nyoman Gede Suweta Kembali Jabat Ketum Pasemetonan Agung Nararya Dalem Benculuk Tegeh Kori

(Baliekbis.com),Brigjen Pol. (Purn.) Drs. Nyoman Gede Suweta kembali dipercaya sebagai Ketua Umum (Ketum) Pasemetonan Agung Nararya Dalem Benculuk Tegeh Kori untuk masa bhakti 2019-2024 dalam Mahasabha III Pasemetonan Agung Nararya Dalem Benculuk Tegeh Kori.

Mahasabha III dengan tema “Kita Tingkatkan Srada lan Bhakti kepada Kawitan Menuju Bali Shanti dan Jagadhita” dibuka Asisten I, berlangsung Senin (9/9/2019) di wantilan DPRD Bali. Mahasabha kali ini dihadiri ratusan peserta termasuk dari luar Bali di antaranya Lombok, Lampung dan daerah lainnya.

Sidang pemilihan ketua umum yang dipimpin Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa berlangsung lancar dan secara aklamasi menetapkan Nyoman Gede Suweta sebagai Ketua Umum dan Arya Wedakarna untuk kembali menjabat sebagai Sekretaris Jenderal.

Dengan terpilihnya kembali Suweta, maka mantan Wakapolda Bali ini akan memangku jabatan ketua umum untuk ketiga kalinya sejak tahun 2009.
Terpilihnya Suweta sudah diprediksi sebelumnya karena selama ini dalam kepemimpinan Pasemetonan Agung Nararya Dalem Benculuk Tegeh Kori sejak 2009 silam didasari pada asas musyawarah mufakat.

“Kita memang tidak memakai sistem ‘one man one vote’ untuk memilih ketua umum. Namun lebih pada asas musyawarah mufakat yang didahului dengan lokasabha,” ujar Suweta di sela-sela acara. Suweta juga mengatakan tak ada batasan umur maupun berapa kali untuk posisi ketum. “Jadi bisa beberapa kali sepanjang dikehendaki pasemetonan,” jelasnya.

Dikatakan Suweta, Mahasabha digelar selain untuk suksesi kepemimpinan, juga ajang evaluasi kepengurusan lima tahun sebelumnya serta penyusunan program kerja lima tahun mendatang. Dalam sambutan pembukaan Mahasabha III, Suweta mengingatkan agar tidak bersikap eksklusif dan menjauhkan diri dari sikap serta prilaku memonopoli kebenaran. “Sebab kebenaran hakiki itu sejatinya milik Ida Sang Hyang Widhi,” ujarnya.

Ia juga mengajak pasemetonan senantiasa kembali dan memohon petunjuk kepada Ida Sang Hyang Widhi ketika menghadapi masalah dan selalu bersikap demokratis. Dalam Mahasabha III ini juga dibacakan Rekomendasi Eksternal yakni Pasemetonan Agung Nararya Dalem Benculuk Tegeh Kori mendukung Kepemimpinan Nasional di bawah Komando Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo di Periode 2019 2024.

Pasemetonan Agung Nararya Dalem Benculuk Tegeh Kori mendukung penuh gagasan pemerintah pusat untuk pemindahan Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia ke Provinsi Kalimantan Timur khususnya ke Kutai Kertanegara yang dimana dalam sejarahnya adalah kerajaan Hindu tertua di Nusantara.

Pasemetonan Agung Nararya Dalem Benculuk Tegeh Kori mendukung penyelesaian masalah dan konflik di Papua dan menolak segala bentuk rasisme yang dialami oleh setiap warga bangsa dan mendukung kepada aparat hukum, termasuk TNI/Polri mengamankan Papua agar tetap di pangkuan NKRI.

Pasemetonan Agung Nararya Dalem Benculuk Tegeh Kori mendukung penyelamatan eksistensi lingkungan hidup di Bali khusunya keberadaan Catur Danu dari upaya pengerusakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Pasemetonan Agung Nararya Dalem Benculuk Tegeh Kori mendukung terbitnya Perda No. 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat dengan tujuan memperkuat Desa Adat sebagai benteng terakhir umat Hindu di Bali. (bas)