Made Satria: Sudah Selayaknya Tenaga Kesehatan di Nusa Penida Mendapat Perumahan

(Baliekbis.com), Penyediaan perumahan bagi tenaga kesehatan merupakan salah satu hal penting dalam rangka meningkatkan pelayanan di Nusa Penida. Pasalnya transportasi ke pulau yang berada di tengah laut ini masih terbatas. Dengan fasilitas tersebut, petugas akan betah di lingkungan kerjanya.

Tokoh masyarakat Nusa Penida I Made Satria S.H., yang juga caleg DPRD Klungkung dapil Nusa Penida nomor urut 1 dari PDI Perjuangan memberi apresiasi adanya penyediaan rumah susun (rusun) 42 kamar bagi petugas kesehatan di Rumah Sakit Pratama Nusa Penida, Klungkung.

Ia berharap ke depan kualitas pelayanan kesehatan di RS ini dapat meningkat seiring adanya perhatian lebih pemerintah terhadap petugas kesehatan di sana. “Ke depan tentu tidak cukup dengan rumah susun, tapi instrumen kesejahteraan lainnya seperti insentif lebih atau  kenaikan gaji harus dipikirkan juga,” kata Made Satria, Minggu (3/2).

Satria juga salut kepada tenaga kesehatan yang sudah mau mengabdi bekerja di RS Pratama dan tiga Puskesmas yang ada di Nusa Penida. “Ke depan tidak hanya tenaga kesehatan di RS Pratama, tapi yang di Puskesmas juga harus diperhatikan. Tinggal dicari seperti apa bentuknya,” ujar Satria.

Keberadaan RS Pratama Nusa Penida menurutnya harus terus diperkuat. Baik dari sisi fasilitas pelayanan publik, alat kesehatan medis, hingga kualitas SDM tenaga kesehatannya. 

Bahkan ia juga gencar menyuarakan agar keberadaan dokter spesialis di RS ini ditambah sebab sejauh ini masih minim. Sehingga masyarakat yang menderita penyakit tertentu harus  dirujuk misalnya ke RSUD Klungkung yang jaraknya cukup jauh.

“Jangan sampai pasien yang semestinya bisa ditangani dokter ahli di RS Pratama Nusa Penida tapi serta merta dirujuk ke RSUD Klungkung karena kekurangan fasilitas atau dokter spesialis,” tegasnya.

Merujuk pasien dar Nusa Penida akan memberatkan pasien. Selain dari sisi biaya, juga jarak dan waktu. Sebab aksesibilitas transportasi dari Nusa Penida ke Klungkung daratan masih menjadi masalah. Pemerintah juga diharapkan memberikan insentif lebih kepada dokter ahli yang mau bertugas di Nusa Penida.

“Pemerintah harus berani memberikan insentif lebih. Kalau tidak, tentu akan sulit,” tandas Ketua DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) Relawan RJ2P (Relawan Jokowi Dua Periode ) Provinsi Bali itu.

Seperti diberitakan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menandatangani berita acara serah terima pemanfaatan bangunan rusun Nusa Penida Klungkung dengan Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Penyediaan Perumahan Provinsi Bali I Wayan Suardana di Ruang Bupati Klungkung, Rabu (30/1/2019) pagi. Dengan ini, rusun ini resmi menjadi aset Pemkab Klungkung.

Rusun ini memiliki 42 kamar dimana 27 kamar sudah diinventaris agar bisa langsung ditempati. Sementara sisanya dipersiapkan bagi dokter spesialis di RS Pratama ini. Bangunan rusun ini juga dilengkapi sejumlah fasilitas seperti ruang pengelola, rapat, serbaguna, ruang minimarket/koperasi, ruang sembahyang. Kabar baiknya, untuk biaya listrik dan air ditanggung pihak RS Pratama. (lmc)