Made Satria: Pembangunan PLTS di Kutampi Nusa Penida Harus Dipercepat

(Baliekbis.com),Pembangunan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) di Nusa Penida perlu dipercepat untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Apalagi Gubernur Bali I Wayan Koster sudah menetapkan pembangunan pembangkit tenaga listrik di Bali dipusatkan di tiga titik salah satunya Nusa Penida, selain Buleleng dan Karangasem. Demikian diungkapkan tokoh masyarakat Nusa Penida I Made Satria,S.H., yang juga caleg DPRD Klungkung dapil Nusa Penida nomor urut 1 dari PDI Perjuangan, Kamis (24/1).

Satria juga sangat mendukung rencana PT. PLN pada 2019 ini membangun PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) di Nusa Penida. PLTS dengan daya sebesar 6 megawatt (MW) ini rencananya dibangun jauh dari lokasi pembangkit yang ada saat ini, yakni di Desa Kutampi, Kecamatan Nusa Penida.

Sesuai pesan Gubernur, agar yang dibangun pembangkit tenaga listrik yang ramah lingkungan, tidak boleh lagi menggunakan batu bara. “Jadi untuk Nusa Penida, yang paling tepat adalah PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) atau Power Solar Plan,” kata Made Satria. Dikatakan PLN sudah menurunkan tim untuk melakukan survei terkait rencana pembangunan PLTS dengan daya sebesar 6 megawatt (MW) di Desa Kutampi.

“Saat ini masih dalam perundingan titik mana yang paling tepat dibangun,” ujar pria berjiwa sosial tinggi itu dan bersama adiknya, Ketut Leo, sudah lama membantu pembangunan pura di sejumlah wilayah di Nusa Penida. Ia sendiri juga telah mendatangkan pihak swasta atau investor yang tertarik membangun PLTS di Nusa Penida. “Kami bersama investor sudah melakukan peninjauan lokasi di beberapa titik. Investor mengatakan di Nusa Penida sangat tepat membangun PLTS,” katanya. Jadi solusi ke depan harus segera dibangun PLTS dengan kapasitas yang lebih besar.

Di sisi lain, Made Satria mengakui dalam beberapa minggu belakangan ini listrik di Nusa Penida sering bermasalah, hidup mati alias “byar pet”. Sudah beberapa hari ada pemadaman bergilir. “Bahkan saat saya simakrama dengan warga, listrik mati. Kami terpaksa gunakan lampu tradisional,” kata Made Satria yang memang dikenal sebagai caleg yang sangat dekat dengan masyarakat Nusa Penida ini.

Akibat listrik di Nusa Penida yang seiring bermasalah, tidak hanya warga yang dirugikan. Namun juga pelaku pariwisata di kawasan yang pariwisatanya baru bergeliat ini ikut terganggu. Menurut Ketua BBHA (Badan Bantuan Hukum & Advokasi ) DPC PDI Perjuangan Kabupaten Klungkung asal Desa Ped, Nusa Penida ini, kalau mengandalkan pembangkit listrik yang ada sekarang di Nusa Penida jelas tidak cukup. Apalagi kebutuhan ke depan makin besar.

“Jadi sekarang tinggal bagaimana merealisasikan secepatnya rencana yang sudah dibuat,” tambah pria yang bersama iparnya Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati S.E.,yang juga caleg DPRD Bali dapil Klungkung nomor urut 3 dari PDI Perjuangan berkomitmen penuh ngayah membangun Nusa Penida dan Klungkung umumnya. Ia juga berharap pemerintah bisa mempermudah dan mempercepat proses perizinan pembangunan PLTS ini. (lmc)