Made Erwin Suryadarma: Hingga Agustus, Denpasar Salurkan KUR Rp 1,2 Triliun

(Baliekbis.com), Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan di Kota Denpasar hingga Agustus 2018 sudah terealisasi Rp1,2 triliun dengan jumlah nasabah 40.530  rekening. Wakil Ketua Tim Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi  Penyaluran KUR di Kota Denpasar, Made Erwin Suryadarma Sena, mengatakan, target KUR yang disalurkan di Kota Denpasar sebesar Rp 1,8 triliun disalurkan oleh Bank BPD Bali, BRI, Bank Mandiri, Bank Bukopin, BCA, BNI dan Bank Arta Graha.

”Kita sudah melakukan monitoring dan evaluasi bersama bank-bank penyalur kepada usaha penerima KUR. Sejauh mana manfaat yang diberikan atau yang diterima dari KUR yang disalurkan sehingga dapat diketahui masalah dan kendala yang dihadapi,’’ kata Erwin Suryadarma, Minggu (21/10).

Menurut Erwin Suryadarma, montoring yang dilakukan dengan beberapa bank, seperti BRI dan Bank BPD intinya apakah UMK  yang menerima KUR sudah menggunakan dengan baik. Dimana laporan yang diterima, tingkat NPL (kredit macet) untuk wilayah Denpasar sangat kecil pada kisaran 0,54 persen. Batas maksimal NPL tersebut 5 persen. Karena KUR yang disalurkan tingkat suku bunga 7 persen sehingga manfaat KUR sudah dirasakan oleh masyarakat.

”Program KUR yang dijalankan pemerintah pusat melalui Kementerian Koperasi dan UKM sudah berjalan dengan baik dari hasil monev yang kita lakukan selama ini,’’ ujar Erwin Suryadarma. Dia berharap batas waktu penyaluran KUR hingga Desember 2018 mendatang bisa menyalurkan sesuai plafon yang diberikan yakni Rp 1,8 triliun dan yang sudah terealisasi hampir 80 persen.

Diharapkan, sisanya lagi Rp 600 miliar bisa disalurkan dengan waktu yang tersisa. Adapun sektor yang paling banyak menyerap KUR adalah perdagangan besar dan eceran Rp 565,972 miliar disusul jasa masyarakat, sosial, budaya dan hiburan Rp 150,730 miliar, industri pengolahan Rp 32,389 miliar, pertanian Rp 26,194 miliar, real estate dan usaha persewaan Rp 18,040 miliar, akomodasi makan dan minuman Rp 13,796 miliar, badan internasional Rp 5,382 miliar, transportasi, pergudangan dan komunikasi Rp 4,490 miliar, perantara keuangan Rp 2,277 miliar dan jasaa pendidikan Rp 2,010 miliar.

”Paling banyak memanfaatkan KUR tiga sektor yakni untuk usaha mikro, kecil dan menengah,’’ terang mantan Kadisosnaker Kota Denpasar itu.
Tujuan pemberikan KUR, lanjut Erwin Suryadarma, untuk meningkatkan pereknomian masyarakat dan penyerapan tenaga kerja khususnya kepada
kelompok-kelompok usaha produktif. Selain itu, meningkatkan kapasitas dan daya saing usaha untuk mikro, kecil dan menengah. ”Hasil evaluasi
kita dan ada monitoring dari LIPI ditanya sejauh mana dampak sosial dan ekonomi dari KUR yang disalurkan. Karena dampak sosial ekonomi sangat jelas. Sebab, banyak terserap tenaga kerja baru, seperti munculnya pedagang-pedagang pie susu baru yang mempengaruhi banyaknya
terserap tenaga kerja disektor tersebut,’’ ucapnya.

Dia menambahkan, dari pertumbuhan ekonomi sangat jelas krena omzet penjualan meningkat otomatis mebuat pendapatan usaha mereka meningkat dan berimbas pada sosial ekonomi masyarakat. Ketika ada usaha ekonomi produktif akan memberikan dampak positif terhadap lingkungan, terutama tenaga kerja sekitar usaha tersebut bisa ditampung, ekonomi di sana akan bergerak dan pengusaha ikut berpartisipasi dalam pembangunan terutama membayar pajak.  ”Manfaat KUR tersebut sangat luar biasa karena
mampu mengangkat perekonomian masyarakat dan dapat mengurangi pengangguran di Kota Denpasar karena banyak tenaga kerja terserap,’’ paparnya. (esd)