Made Artana : Bali Potensial Jadi The Next Silicon Valley

(Baliekbis.com), Menurut praktisi IT I Made Artana yang juga Ketua Yayasan Primakara Bali banyak dilirik oleh kalangan pelaku atau penggiat startup internasional. Banyak pengusaha asing yang membuka startup teknologi dan menjalankan bisnisnya di Pulau Dewata ini.

Bahkan Bali berpotensi menjadi hub atau penghubung perkembangan startup dan inovasi digital di dunia. Banyak orang asing yang membuka startup di Bali dengan cakupan pasar global.

“Bali sangat dekat dengan pasar ekonomi digital. Sebanyak 60 persen pasar ekonomi digital ASEAN ada di Indonesia. Jadi ini potensi yang luar biasa untuk Bali sebagai The Next Silicon Valley,” kata Artana di sela-sela acara wisuda ke-2 STMIK Primakara di Denpasar, Rabu (28/3/2018).

Jika ditelusuri lebih jauh, katanya, Bali menjadi primadona baru bagi technopreneur (pengusaha di bidang IT) asing untuk menggarap potensi ekonomi digital dengan mendirikan startup. Mereka tidak lagi silau dan bermpimpi mendirikan startup harus berawal dari Silicon Valley Amerika Serikat yang memang merupakan rumah bagi perusahaan teknologi kelas dunia dan startup global.

“Saat ini digital nomade atau orang-orang dari berbagai negara yang bekerja di Bali dan menjadi pelaku startup digital sangat banyak.  Mereka banyak menjalankan startup dan tinggal di daerah seperti Canggu, Ubud, dan Sanur.  Ke depan tentu makin banyak dan mereka akan menggerakkan perkembangan startup digital di Bali,” papar Artana.

Dijelaskan, ada banyak faktor yang membuat Bali semakin seksi di mata penggiat startup asing. Pertama, eksosistem kreatif di Bali dianggap sangat pas untuk mendukung pendirian dan pengembangan startup yang memang sangat lekat dengan kreativitas dan inovasi teknologi. Kedua, dari Bali mereka bisa  menggarap pasar dan peluang ekonomi digital di Indonesia maupun Asia Tenggara.

Ketiga, kualitas hidup di Bali cukup bagus didukung dengan biaya hidup dan sewa gedung atau tempat tinggal yang lebih murah dibandingkan kota-kota besar lainnya di Asia. Keempat, tentu dengan daya tarik Bali sebagai destinasi pariwisata kelas dunia membuat para investor asing akan tergerak dan tertarik pula mendanai dan membesarkan startup yang lahir di pulau ini.

“Jadi peluang startup digital ini harus kita garap. Perlu juga dukungan yng lebih serius dari pemerintah daerah mengembangkan ekonomi digital.  Jangan hanya bertumpu pada pariwisata,” pungkas Artana. (wbp)