Lomba Mekendang dan Jauk Manis, Lestarikan Pakem Seni Tari dan Karawitan Bali

(Baliekbis.com), Pemkot Denpasar secara berkesinambungan terus mendorong berbagai kegiatan dalam upaya mengembangkan dan melestarikan seni dan budaya Bali. Dimana, beragam kegiatan dapat dilaksanakan salah satunya Lomba Mekendang dan Jauk Manis yang dilaksanakan ST. Suralaga, Banjar Wangaya Klod, Denpasar dalam rangak HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-73 dan HUT ST. Suralaga yang ke-43. Kegiatan yang diikuti oleh 20 orang peserta ini dibuka Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara pada Rabu (15/8) di banjar setempat. Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Komisi I DPRD Kota Denpasar, I Katut Suteja Kumara, Kadisbud Kota Denpasar, IGN Bagus Mataram serta Ketua Panitia.

Ketua Panitia, I Made Subawa dalam laporanya mengatakan bahwa pelaksanaan lomba Mekendang dan Jauk Manis yang berlangsung dari tanggal 15-16 Agustus ini merupakan salah satu wujud dalam upaya menjalin tali silaturahmi antar seniman. Tak hanya di Kota Denpasar, dengan adanya lomba seperti ini bahkan dapat menjadi ajang pertemuan seniman di berbagai kabupaten/kota. “kegiatan ini sebagai ajang silaturahmi sekaligus langkah nyata dalam upaya mengembangkan dan melestarikan seni dan budaya Bali khususnya di bidang seni tari dan karawitan,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, adapun kegiatan yang baru pertama dilaksanakan ini telah mampu menjaring peserta sebanyak 20 paket yakni Kendang dan Jauk Manis. Bahkan dari 20 peserta tersebut satu diantaranya adalah perempuan. “Terimakasih kami sampaikan kepada Pemkot Denpasar serta semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan ini untuk pertama kalinya, kami  berharap kegiatan ini mampu menjadi kegiatan rutin di Kota Denpasar dalam bidang seni dan budaya,” harapnya. Sementara, Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara dalam kesempatan tersebut turut mengapresiasi semangat generasi muda dalam mengembangkan dan melestarikan seni dan budaya Bali. Melalui lomba Mekendang dan Jauk Manis ini tentu menjadi wadah bagi generasi muda dan seniman untuk bersilaturahmi sekaligus unjuk kebolehanya.

“Pemkot Denpasar dalam upaya mewujudkan Denpasar yang berwawasan budaya tentu sangat mendukung berbagai kegiatan seni budaya, termasuk salah satunya lomba Mekendan dan Jauk Manis ini sebagai upaya melestarikan kesenian dan memberikan dorongan bagi generasi muda untuk berani tampil,” ujar Jaya Negara. Jaya Negara menambahkan, kegiatan ini juga dapat menjadi wadah dalam melestarikan pakem-pakem kendang tunggal dan jauk manis. Hal ini lantaran perkembangan kesenian tentu harus tetap memperhatikan pakem-pakem seni yang ada, sehingga kesenian tersebut tetap metaksu. “Pakem dalam seni harus tetap kita lestarikan ditengah perkembangan jaman, sehingga perkembangan seni itu sendiri tidak melenceng dari pakem aslinya, hal inilah yang perlu kita sosialisasikan dalam setiap kegiatan seni khususnya seni tari dan karawitan,” ungkaonya.

Salah seoarang peserta yang merupakan satu-satunya wanita, Ni Luh Cahyani Dewi yang mengaku telah menekuni seni karawitan sejak dirinya duduk di bangku sekolah dasar. Sehingga saat ini hanya tinggal melatih dan memaksimalkan kemampuan dalam memainkan kendang. “Iya memang belajar sejak kecil, dan tertarik dengan karawitan style bebarongan agar lebih menantang, untuk juara percayakan pada dewan juri dan intinya sudah berkesempatan ikut meramaikan sebagai pembelajaran dan peletarian seni,” pungkasnya. (ags)