Lomba Bonsai hingga Musik Blues Mengawali “Boost Sanur Village Festival 2018”

(Baliekbis.com), Lomba adenium dan bonsai, serta pentas musik metal progresif hingga blues mewarnai hari pertama Boost Sanur Village Festival 2018 yang dipusatkan di Pantai Matahari Terbit, 22-26 Agustus 2018. Ketua Umum Boost Sanur Village Festival Ida Bagus Gede Sidharta Putra atau akrab disapa Gusde di sela-sela acara mengatakan proram lingkungan merupakan salah satu kegiatan festival yang digelar sejak 2006 silam.

Dalam festival kali ini lomba bonsai dan adenium mengawali kegiatan lingkungan, selain aktivitas seperti pelepasan tukik atau bayi penyu, penanaman terumbu karang, penghijauan, bersih-bersih pantai serta menghadirkan green booth yang menawarkan aneka info lingkungan dan bibit tanaman. “Para pendahulu kami mewasiatkan agar menjaga lingkungan yang merupakan salah satu kekuatan kawasan pantai ini agar tetap lestari,” katanya, Rabu (22/8).

Menurut Gusde lingkungan yang asri, seni budaya, dan layanan publik memberikan atmosfer Sanur yang sejak puluhan tahun silam memikat para wisatawan mancanegara. Sumber daya tersebut patut dijaga dari generasi ke generasi. Panitia lomba yang juga Sekretaris Perhimpunan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Provinsi Bali Made Kari mengatakan lomba ini menampilkan 173 bonsai dan 114 adenium yang berasal dari peserta Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Bali.

Lomba bonsai terdiri atas dua kategori yakni kelas regional dan prospek, yang akan menghasilkan 10 besar. Sedangkan kategori adenium terdapat sembilan kelas masing masing kelas total performance, Thai socco, Arabicum, RCN, unik, mame, prestyle, somalence, dan prospek. Made Kari mengatakan program ini untuk mengedukasi masyarakat untuk mencintai tanaman bonsai dan adenium. Kata dia panitia siap memberikan informasi bagaimana cara memelihara bonsai dan adenium bagi pemula.

Pada hari pertama, aneka gerai makanan di food festival dan food heritage telah menyajikan aneka menu kudapan dan masakan. Begitu pula dengan puluhan gerai yang menawarkan sejumlah produk UMKM. Sementara itu, sejak sore panggung utama diisi berbagai hiburan di antaranya Balaram Ethnic Fussion, Cisjis Dancesport Sanur, Sangaji Musik Indonesia, Ratrocker, Gambleer, peragaan busana, dan garapan sendratari dari Sanur. Selain itu juga ada penampilan Keva Amir, salah seorang peserta yang kini sedang mengkuti kompetisi The Voice Kids Indonesia Seasons 3 di salah satu stasiun televisi nasional.

Sebelum diakhiri dengan pentas musik blues dari Ronaldgang, panggung diguncang dengan penampilan Indra Lesmana Project (ILP), sebuah kelompok baru bergenre musik metal progresif  yang digagas musisi jazz Indra Lesmana. Kata dia, terbentuknya ILP terinspirasi dari erupsi Gunung Agung 2017 lalu, sedangkan SVF yang mengusung tema Mandala Giri juga merupakan upaya untuk memusatkan kembali perhatian khalayak kepada Gunung Agung yang menjadi pusat spiritual di Bali. “Mari kita jadikan erupsi Gunung Agung menjadi energi kreatif yang membuat kita bersatu, saling bergotong royong, dan menjaga kelestarian Gunung Agung yang menjadi pusat spiritual di Bali,” kata Indra.

Kendati berbagai acara telah dimuai, seremonial pembukaan Boost SVF akan dilakukan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya, Kamis (23/8/2018) malam. Pada hari kedua sederetan aktivitas telah disiapkan di antaranya pelepasan tukik, melukis on the spot, fashion show endek, serta penampilan Gus Teja dan penyanyi Andien. (bas)