Lolot Band Luncurkan Single “Aluh-Aluh Keweh”

(Baliekbis.com), Lolot Band mengenalkan single baru berjudul “Aluh-Aluh Keweh” di warung Kubu Kopi, Renon Denpasar, Sabtu (26/5).

Lagu ini merupakan single yang pertama kali menceritakan tentang timbal balik antara kata gampang dan susah. “Kemudian, dari lagu single ini juga ingin memberikan gambaran tentang cara pandang yang mengarah pada pola pikir bagi orang yang selalu melihat dan beranggapan kalau keberhasilan bisa didapat dengan cara mudah tanpa melihat sisi lainnya,” ujar Lanang, personil yan diposisikan di bass guitar.

Dikatakan, dibalik single baru berjudul Aluh-Aluh Keweh ini ada video klip yang akan dirilis tanggal 27 Mei 2018. Adapun tema video klip yang diangkat adalah baju tidur berkostum piama yang terlihat lebih berbeda dengan karakter Lolot Band sebelumnya. “Sebenarnya, lagu Aluh-Aluh Keweh ini juga bisa dijadikan sebuah filosofi yakni ketika kita bangun dari tidur sudah mulai berpikir sejenak. Apakah kita masih bermimpi atau sudah langsung bersemangat untuk mulai melakukan sebuah aktivitas,” terangnya.

Lanjutnya, Lolot Band yang terdiri dari empat personil yakni Made Bawa (guita vokal), Donnie Lesmana (lead guitar), Lanang (bass guitar), dan Hendra (drum) ini dipastikan akan mengeluarkan release dengan dua versi yakni versi pertama dengan konsep live recording baik audio maupun video. “Versi kedua dengan lagu yang sama kita realease dengan audio yang sudah direkam dan tentunya dengan video yang bercerita,” ucapnya.

Dari single Aluh-Aluh Keweh, Lanang menambahkan dirinya bersama teman-teman personil membutuhkan waktu sebenar saja dalam penggarapan singgle ini yakni latihan sekali dan langsung rekaman di studio pribadi v-studio, Panjer Denpasar. Sebelumnya, Lolot Band juga sempat mengeluarkan single berjudul “Galungan lan Kuningan” yang sudah direalese enam bulam silam. Dijelaskan, selama pentas lagu yang sering dibawakan adalah Bali Rock Alternatif, Beda Tipis, Ngugut Jeriji, dan beberapa campuran lagu di 8 album yang sudah viral di youtube.

Mengenai suka-duka banyak sekali yakni sukanya bisa mengapresiasikan ide bermusik untuk menghibur masyarakat, dan dukanya paling personil sering keterlambatan dalam menentukan waktu. “Paling tidak teman-teman personil waktunya sering tidak pas sesuai waktu yang sudah ditentukan sesuai kesepakatan bersama,” jelasnya. Harapannya, supaya musik Bali bisa terus menjadi raja di daerah sendiri, dan juga tetap diminati masyarakat. Karena berkarya di musik tidaklah mudah seperti yang dibayangkan, dan itupun harus didukung hobi. (sus)