Lihat Inovasi Digital Village, Delegasi IMF-WB akan Kunjungi Desa Dangin Puri Kangin

(Baliekbis.com), Para delegasi peserta pertemuan International Monetary Fund-World Bank (IMF-WB) yang akan bersidang di Nusa Dua pada 8-12 Oktober ini  dijadwalkan akan mengunjungi Desa Dangin Puri Kangin, Denpasar Timur, Kota Denpasar.  Kunjungan puluhan peserta delegasi itu diperkirakan tanggal 14-16 Oktober untuk melihat inovasi digital yang dilakukan desa ini sehingga menjadi Digital Village (Desa Digital).

Demikian terungkap dalam rapat persiapan penyambutan kunjungan delegasi IMF-WB yang digelar di Kantor Desa Dangin Puri Kangin, Kamis (4/10) serangkaian kunjungan tim survei dari pihak Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan pihak Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes). Rombongan tim survei bagian panitia IMF-WB ini disambut Perbekel Desa Dangin Puri Kangin, Denpasar Timur Ir. I Gusti Ngurah Putrawan dan jajaran serta Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kota Denpasar IB Alit Wiradana.

Direktorat Politik Luar Negeri dan Kerjasama Pembangunan Internasional Bappenas Wisnu Utomo mengatakan kunjungan delegasi ke Desa Dangin Puri Kangin ini serangkaian HLM (High Level Meeting) ke-4 Pararel Session ke-3 dengan tema “Inovasi Daerah untuk Menggerakkan Pembangunan Global” serangkaian pertemuan IMF-WB. “Kita tunjukkan  ke negara tetangga bahwa Indonesia berinovasi sampai ke tingkat desa. Dan kita juga bisa minta masukan inovasi negara tetangga,” terangnya. Hal senada disampaikan Direktur Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kemendes, M. Fahcri. “Lewat kunjungan ini delegasi asing agar memahami apa yang dilakukan desa di Indonesia khususnya dalam hal inovasi digital,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana mengatakan Walikota Denpasar sangat antusias dengan kunjungan delegasi IMF-WB ini ke Desa Dangin Puri Kangin. Maka seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) diinstruksikan untuk bersama-sama menyukseskan kegiatan ini.

“Kunjungan ini jadi peluang untuk Kota Denpasar menunjukkan potensi desa dimana Dangin Puri Kangin menjadi desa percontohan pelaksanaan digitalisasi,” terangnya. Perbekel Desa Dangin Puri Kangin, Denpasar Timur, Ir. I Gusti Ngurah Putrawan berharap kunjungan delegasi IMF-WB ke desa ini bisa memberikan inspirasi dari Bali untuk dunia. “Kunjungan ini tentu suatu kebanggaan tersendiri bagi kami dan masyarakat serta menjadi motivasi tersendiri untuk terus meningkatkan inovasi digital di desa,” terang Putrawan yang juga Ketua Forum Perbekel/Lurah Kota Denpasar itu.

Kedatangan puluhan delegasi ini  ketika tiba di areal Kantor Desa Dangin Puri Kangin akan disambut Baleganjur dari Karang Taruna setempat serta tari-tarian tradisional Bali. Lalu para delegasi diajak untuk melihat inovasi digital desa salah satunya dengan hadirnya aplikasi M-Desa. Melalui aplikasi ini Dangin Puri Kangin berbasis mobile untuk mewujudkan Digital Village (Desa Digital).

Dimana pengurusan surat-surat kependudukan dan kegiatan pemerintahan desa ada di genggaman masyarakat. Aplikasi M-Desa ini dapat diunduh di Google Playstore maupun App Store. Selain itu, para delegasi juga akan disuguhkan inovasi desa pengolahan barang bekas dan sampah seperti koran menjadi produk kreatif seperti barang kerajinan dan souvernir.

Selanjutnya mereka diajak melihat pemberdayaan masyarakat desa Dangin Puri Kangin. Salah satunya para delegasi akan melihat riasan Bali dari Salon Agung. Misalnya tata rias rambut khas Bali. Untuk menambah pengalaman delegasi, mereka yang mau berhias Bali bisa langsung dirias dan diambil fotonya.

Selanjutnya para delegasi akan diajak mengunjungi keindahan Tukad Bindu di Kelurahan Kesiman. Para delegasi juga akan mendapatkan penjelasan mengenai inovasi Tukad Bindu yang dulunya kotor dan jadi tempat pembuangan sampah. Namun kini menjadi pusat konservasi alam lingkungan dan destinasi pariwisata bagi wisatawan baik lokal maupun asing. “Tukad Bindu juga sering dikunjungi pimpinan kepala daerah maupun lembaga negara di Indonesia. Bahkan keindahan Tukad Bindu ini bisa menyaingi sungai yang ada di Korea,” jelas Putrawan. (wbp)