Liga 2, PS Badung di Ujung Tanduk

(Baliekbis.com), PS Badung, satu-satunya kontestan Bali di Liga 2 Indonesia, kini berada di ujung tanduk, menyusul hasil buruk pada laga penutupnya di putaran pertama Grup 7, setelah ditahan tim tamu, Persigo Semeru FC Lumajang (Jatim), di Gelora Samudera Kuta, Sabtu (08/07/2017). Tragisnya, dalam laga tersebut, Laskar Keris Badung Sakti (KBS) -julukan PS Badung- yang mendambakan kemenangan untuk mendongkrak posisinya, justru tertinggal lebih dulu  sejak menit ke-44 setelah gawang PS Badung yang dijaga kiper Putu Febri Andhika dibobol Yogi Syaiful Rizal.PS Badung yang didandani pelatih sementara Nyoman Sujata, nyaris saja malu di depan publiknya sendiri. Beruntung, tambahan waktu (ekstra time) menyelamatkan Bayu Yusa dkk. terhindar dari kekalahan lewat gol yang dipersembahkan Warih Sentanu di menit 92. Meski begitu, hasil seri ini tak cukup bagi PS Badung untuk meninggalkan zone degradasi. Total sepanjang putaran pertama, PS Badung kehilangan 4 poin dari 3 laga kandang (1 menang dan 2 kali seri). Sementara pada 3 laga a way (tandang), PS Badung tidak pernah pulang bawa poin alias kalah beruntun. Kini posisi PS Badung bercokol di zone merah (degradasi) tepatnya peringkat ke-5 dari 7 peserta di grup 7 ini dengan nilai 5.

Memang peluang untuk bertahan di Liga 2 atau setidaknya masuk jalur play off (peringkat 3-4) masih terbuka lebar, karena masih ada 6 laga di putaran kedua yang akan dilakoni. Tapi, jika tidak segera berbenah, tentu ancaman turun kasta tampaknya makin menganga. Pada putaran kedua yang dimulai pada 22 Juli mendatang, PS Badung akan kedatangan PS Sumbawa Barat (PSSB). Karena itulah, pelatih Nyoman Sujata akan memanfaatkan waktu tersisa untuk menambah amunisinya. Setidaknya ada 5 pemain bidikannya akan didatangkan untuk memperkuat PS Badung menghadapi putaran kedua nanti. Salah satu buruannya adalah center bek Nengah Sulendra, eks pilar Perseden senior. ”Kami ingin menambah 2 striker untuk memperkuat penyerangan dan 2 pemain di posisi senter back dan satu pemain gelandang,” kata Sujata.Sementara Pelatih Semeru FC, Putu Wijanarko mengaku kecewa karena kemenangan timnya yang sudah di depan mata, sirna begitu saja saat pertandingan masih tersisa semenit. ”Mestinya kami bisa pulang membawa poin penuh (menang), tetapi sayang anak-anak lengah di menit-menit akhir,” kata eks maskot Persebaya ini. (ibg)