Lamaholot Bali Bantu Pendidikan Anak Yatim Korban Bencana Alam di Adonara

(Baliekbis.com), Musibah apapun tidak boleh menyurutkan semangat untuk terus melanjutkan pendidikan. Komitmen itulah yang ditanamkan warga perantau Flores Timur di Bali yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Lamaholot Bali untuk memperhatikan nasib anak-anak yatim yang menjadi korban bencana banjir dan tanah longsor di Adonara, Flores Timur pada 4 April 2021 lalu.

Untuk mewujudkan komitmen itu, hari ini, Rabu, 19 Mei 2021 sore bertempat di aula SMPK Phaladhyah Waiwerang, perwakilan Lamaholot Bali, Donatus Dihe Sanga yang akrab dipanggil Dodis menyerahkan bantuan biaya pendidikan senilai Rp 40.000.000 melalui KSP Kopdit Swasti Sari Cabang Adonara di Waiwerang, Adonara, Flores Timur. Demikian rilis dari Lamaholot Bali yang diterima malam ini.

Pada kesempatan itu Dodis mengatakan, bantuan ini memang tidak seberapa nilainya tapi Lamaholot Bali berkomitmen akan terus memperhatikan anak-anak yatim ini, mulai dari tingkat TKK hingga peeguruan tinggi agar kelanjutan pendidikannya terjamin.
“Jadi selain bantuan yang sifatnya sementara, ke depan 34 anak dari murid TKK hingga mahasiswa ini menjadi orang tua asuh warga Lamaholot Bali sehingga pendidikan mereka tidak terbengkelai. Kami sudah mendata nomor handphone mereka dan orangtuanya agar ke depan kami lebih mudah berkoordinasi,” kata Dodis.

Sementara itu Manajer KSP Kopdit Swasti Sari Cabang Adonara, Benyamin Leltakeb menambahkan, kerja sama dengan Lamaholot Bali terjalin atas rekomendasi dari Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli. SH., MH dan disambut baik oleh Lamaholot Bali.
“Semua anak yamg menerima bantuan ini kami masukan sebagai anggota koperasi dan kami bukakan rekening di Kopdit Swasti Sari sesuai jumlah uang yang diterima masing-masing, berdasarkan data yang kami terima dari Lamaholot Bali,” kata Benyamin Leltakaeb.
Pria yang akrab dipanggil Beny ini melanjutkan, manfaat menjadi anggota koperasi Kopdit Swasti Sari adalah para anggota mendapat jaminan asuransi sampai hari tua dan jika meninggal dunia.

“Ini luar biasa, terima kasih kepada Lamaholot Bali yang tidak hanya memikirkan pendidikan anak-anak tapi juga sudah berpikir jauh ke depan jika sewaktu-waktu kita kembali kepada Sang Pemberi Kehidupan. Sekali lagi terima kasih kepada pengurus Lamaholot Bali atas kepercayaan ini,” ujar Beny.

Terpisah, Ketua Lamaholot Bali, Yosep Boleng berharap anak-anak korban bencana ini tetap semangat dan punya tekad kuat untuk melanjutkan pendidikan. “Kami sudah komit tetap membantu pendidikan anak-anak, jadi kalau ada kesulitan jangan segan-segan menghubungi kami,” saran Yosep. Mengenai kesiapan Lamaholot Bali sebagai orang tua asuh, inisiator Posko Bali Peduli Adonara Rahman Sabon Nama dan Petrus Seli Tupen menjamin tidak ada masalah.

“Kami sudah berkoordinasi dengan beberapa pengusaha dan sudah menyatakan kesediaan mereka sebagai donatur tetap, bahkan kalau ada yang mau kuliah di ITB STIKOM Bali saya akan fasilitasi mendapatkan beasiswa,” kata Rahman yang juga Humas ITB STIKOM Bali. (rls)