KWOK Championship Pemuda Pancasila Cup, Dojo Jaya Murti Libatkan 21 Atlet

(Baliekbis.com), Kejuaraan Wadokai Open Karate (KWOK) Championship Pemuda Pancasila Cup melibatkan ratusan peserta dari berbagai unsur Karate-do seperti Dojo, Perguruan, Club, Pengurus Daerah (Pengda), Pengurus Cabang (Pencab) se-Indonesia. “Pelaksanaan pertandingan diadakan di GOR Ngurah Rai, Denpasar dari tanggal 17-18 November 2017,” ujar Ketut Murti salah satu pelatih Dojo Jaya Murti, Jumat (17/11). Dikatakan, peserta yang mengikuti pertandingan disesuaikan Kelompok Umur (KU) yakni dari KU Pra Pemula 10-11 tahun, Pemula 12-13 tahun, Kadet 14-15 tahun, Junior 16-17 tahun dan Senior 18 tahun ke atas. Sementara untuk Dojo Jaya Murti yang juga ikut bertanding melibatkan 21 atlet dari semua KU. “Namun sebelum bertanding, seluruh atlet terlebih dahulu melakukan persembahyangan bersama di Komunitas Peduli Umat (KPU) Bali di Jalan Padang Damai, Dalung yang juga tempat berlatih para atlet Karate-do Dojo Jaya Murti,” terangnya. Ditambahkan dari 21 atlet Dojo Jaya Murti yang ikut pertandingan KWOK Championship Pemuda Pancasila Cup sepenuhnya tidak ditargetkan juara.

Karena bagi para atlet Dojo Jaya Murti asalkan bisa bertanding di even nasional, sebab pertandingan ini merupakan yang pertama kalinya diikuti. “Bagi Dojo Jaya Murti asalkan atletnya bisa dan mau bertanding saja sudah menjadi kebanggaan. Apalagi hingga bisa meraih juara di even nasional ini,” ucapnya. Dijelaskan, Dojo Jaya Murti hingga saat ini sudah memiliki sebanyak 50 atlet yang siap berlaga di berbagai even, baik ditingkat kabupaten, provinsi, nasional hingga internasional. Memang untuk saat ini prestasi para atlet Dojo Jaya Murti belum kelihatan sama sekali, sebab pembinaan atlet di Dojo Jaya Murti masih terbilang baru. “Apapun hasil peraihan yang diraih oleh atlet Dojo Jaya Murti di KWOK Championship Pemuda Pancasila Cup ini tentu ada nilai positifnya untuk nantinya bisa berlaga di even berikutnya,” imbuhnya. Ditambahkan, atlet Dojo Jaya Murti melakukan latihan rutin setiap hari selama satu jam di KPU Bali. Hanya saja dalam latihan yang masih kami sayangkan di Dojo Jaya Murti adalah minimnya sarana-prasarana seperti matras yang masih sangat terbatas (kurang). Walau dengan keterbatasan sarana-prasana latihan tidak membuat Dojo Jaya Murti berhenti untuk bisa mencetak atlet berprestasi. (sus)