Kunker Dr. Mangku Pastika, Dorong Penyaluran Kredit untuk Berdayakan UMKM Dimaksimalkan

(Baliekbis.com),Dirut PT Jamkrida Bali Mandara Ketut Widiana Karya mengatakan hingga saat ini total UMKM di Bali ada sekitar 482 ribu. Sementara penjaminan sektor produktif sampai dengan September 2020 baru 161.344 UMKM dengan nilai penjaminan mencapai Rp6,83 triliun dari plafon kredit total Rp7,51 triliun.


“Sehingga sebenarnya masih ada banyak potensi untuk diberikan penjaminan kredit,” ujarnya pada kunker Anggota DPD RI Dr. Made Mangku Pastika,M.M. melalui vidcom, Jumat (27/11) dengan mengangkat tema “Keberadaan Perda No. 3 Tahun 2020: Sebuah Invovasi Daerah dalam Upaya Menyejahterakan Rakyat”.


Vidcom dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara didampingi  I Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja juga menghadirkan narasumber I Gusti Ngurah Raka Sumarjana dari DPW Nawa Cita Pariwisata Indonesia (NCPI) Provinsi Bali dan Direktur Kredit PT Bank BPD Bali Made Lestara Widiatmika.


Widiana Karya menambahkan untuk melakukan penjaminan kredit, pihaknya tetap melakukan analisa terlebih dahulu. Sehingga bisa berjalan dengan baik.

Sementara itu, Direktur Kredit PT Bank BPD Bali Made Lestara Widiatmika mengatakan penyaluran kredit Bank BPD Bali sampai dengan Oktober tumbuh sebesar 2,84 persen (yoy) dan 3,21 persen (ytd).
Penyaluran kredit di Bank BPD Bali per Oktober 2020  sekitar Rp18,9 triliun dan hingga 26 November 2020  menjadi Rp19,6 triliun. Dari jumlah itu, penyaluran kredit untuk UMKM sekitar Rp7,4 triliun (39.391 rekening).

“Selain itu, kami juga menyalurkan KUR yang untuk 2020 ditargetkan Rp750 miliar dan telah realisasi hingga 25 November 2020 sebanyak Rp610,7 miliar dengan 4.271 debitur,” katanya.

Dikatakan penempatan uang negara juga mendorong pertumbuhan “share” kredit produktif di BPD Bali menjadi 45,41 persen dan “share” kredit UMKM menjadi 38,88 persen dari total penyaluran kredit Bank BPD Bali.
Menanggapi perkembangan tersebut, Anggota DPD RI Perwakilan Bali (B. 66) Dr. Made Mangku Pastika,M.M. mengharapkan kucuran dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus bisa dioptimalkan untuk membangkitkan UMKM di Bali.

“Sebagian besar masyarakat Bali yang selama ini hidup dari pariwisata terkena PHK dan  pertumbuhan ekonomi minus 12 persen lebih akibat pandemi Covid-19 sejak Maret 2020. Jadi adanya kucuran dana PEN yang cukup besar itu harus bisa dimanfaatkan untuk menumbuhkan UMKM,” pinta mantan Gubernur Bali dua periode ini 
Mantan Gubernur Bali dua periode ini  mengharapkan, BPD Bali dapat berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Bali. “Uang BPD Bali adalah uang rakyat Bali, jadi harus memberi manfaat untuk kesejahteraan masyarakat Bali,” ujar Mangku Pastika. 

BPD Bali juga diharapka mampu bersaing dalam dunia perbankan, mengingat banyak lembaga keuangan membesarkan bisnisnya di Pulau Dewata. Upaya ini diharapkan bisa melahirkan pengusaha baru dan membesarkan bisnis yang sudah berjalan.

Ditegaskan Mangku Pastika, Bali tidak memiliki kekayaan sumber daya alam (SDA) seperti halnya daerah lain. Bali hanya ada sumber daya manusia (SDM) dan ciri khas daerah yang manarik dapat menciptakan para pengusaha yang dapat bersaing secara nasional dan global. 

Untuk itu, penguatan SDM dan bantuan lembaga keuangan agar betul-betul hadir membantu UMKM khususnya.
Ia menyebutkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR)  Super Mikro melalui Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali masih rendah. KUR Super Mikro baru tersalur Rp 3,52 miliar dengan 353 debitur dari target Rp15,36 miliar (22,88%). Demikian pula KUR Mikro baru tersalur Rp 522,8 miliar dengan 2.024 debitur dari target Rp666,58 miliar (78%). 

“Jadi BPD Bali harus bisa memaksimalkan penyaluran kreditnya untuk mempercepat penyaluran kredit agar pemulihan ekonomi yang lagi terpuruk bisa segera diatasi,” pinta Mangku Pastika yang juga Anggota Badan Urusan Legislasi Daerah (BULD) DPD RI.(ist)