Kunker Dr. Mangku Pastika: BPBD Bali Berharap Kasus Covid-19 Menurun

Penyebaran Covid-19 di Bali bukan saja berdampak pada sektor pariwisata dan ekonomi, namun juga merembet ke sektor pendidikan dan bidang sosial lainnya.

(Baliekbis.com),Kepala BPBD Prov. Bali Made Rentin mengatakan satgas penanggulangan Covid-19 di Bali sampai saat ini masih terus kerja keras dalam menangani penyebaran Covid-19 ini.

Diakui Hasil Survey BPS, masih cukup banyak warga yang belum percaya dengan covid ini. Demikian pula di Bali meski jumlahnya tak terlalu besar. Karena itu diharapkan lahirnya Pergub Nomor 46 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin Protokol Kesehatan sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Virus Corona dalam Tatanan Kehidupan Era Baru bisa menekan penyebaran wabah ini.

“Saat ini kasus Covid-19 trendnya melandai,” ujar Rentin dalam acara Kunker Anggota DPD RI Dr. Made Mangku Pastika,M.M. via vidcom yang berlangsung Jumat (20/11).

Vidcon mengangkat tema “Ketertiban Umum Protokol Penanganan Covid- 19” dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja menghadirkan narasumber Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Prov. Bali Boy Jaya Wibawa, Bendesa Adat Pagan Dr. Wayan Subawa dan Kepala BPBD Prov. Bali Made Rentin.

Kegiatan Reses Made Mangku Pastika selaku Anggota DPD RI Perwakilan Bali (B. 66) terkait Badan Urusan Legislasi Daerah (BULD), terutama dengan terbitnya berbagai produk daerah seperti Pergub No. 46 Tahun 2020 dan Perwali No. 48 Tahun 2020.

Rentin juga memaparkan perkembangan covid di Bali yang trendnya terus melandai dimana angka kesembuhan mencapai 91,53 persen.

Namun diakui Bali menjadi salah satu dari 10 provinsi di Indonesia yang mendapat perhatian khusus karena masuk 10 besar. Sehingga dilakukan upaya percepatan penanganan covid ini.

Made Rentin

Rentin menambahkan September lalu merebak klaster keluarga sehingga pihaknya menyiapkan 15 hotel untuk tempat karantina.

Dalam menekan penyebaran wabah ini, pihaknya juga bersinergi dengan berbagai komponen untuk mengedukasi dan sosialisasi terkait covid ini.

Namun Rentin mengakui saat ini ada hambatan dalam hal pembayaran hotel tempat karantina. Sebab sejak Oktober dana yang dijanjikan pusat belum turun. “Kami terus ditagih pihak hotel. Untuk itu kami minta agar Pak Mangku Pastika selaku DPD perwakilan Bali bisa memfasilitasi hal ini,” harap Rentin.

Menanggapi hal itu, Mangku Pastika mengatakan akan menyampaikan masalah itu ke Pusat sehingga bisa segera terealisasi dan penanganan wabah ini semakin baik.

Mantan Gubernur Bali dua periode ini mengatakan pentingnya semua pihak bersama-sama mematuhi protokol kesehatan sehingga bisa menekan perkembangan virus corona ini.

Mangku Pastika mendukung langkah-langkah penanganan covid secara sekala dan niskala sebagaimana yang dilakukan Bendesa Adat Pagan Denpasar Dr. Wayan Subawa. “Program yang dilakukan sangat realistis dan tepat, ini perlu didukung dan diperluas,” ujar Mangku Pastika.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Prov. Bali Boy Jaya Wibawa mengatakan dunia pendidikan hampir 9 bulan terdampak dari pandemi ini. Tiap tahun ada 65 ribu siswa baru dan total seluruhnya 185 ribuan yang terdampak. Tahun ini banyak dinamika lapangan yg terjadi. “Kami sudah laksanakan protokol kesehatan meski pembelajaran secara daring,” jelas Boy.

Dijelaskan pelajaran secara tatap muka sampai saat ini belum bisa dilakukan karena masih tingginya kasus covid ini. Padahal September lalu sempat direncanakan ada tatap muka, namun akhirnya ditunda.

Sebenarnya sistem pembelajaran melalui online yakni e-Learning di awal 2018 sempat digaungkan Mangku Pastika saat menjabat Gubernur Bali. Saat itu pusat, menyerahkan kewenangan pengelolaan SMA ke provinsi. “Saya waktu itu sudah menindaklanjutinya dan menerapkan pola pembelajaran secara online ini. Dan sekarang akhirnya itu terjadi,” ujar mantan Kapolda Bali ini. (bas)