Kunjungi ‘Sambal Mantu’, Dr. Mangku Pastika, M.M.: Buatan Industri Rumah Tangga Tak Kalah dengan Pabrik

(Baliekbis.com), Anggota DPD RI Dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika, M.M. memuji produk Sambal Mantu yang mampu tembus pasar mancanegara seperti Singapura, Malaysia dan beberapa negara lain selain domestik.

“Ini keren, juga hebat, penuh imajinasi dan sangat kreatif. Meski buatan rumah tangga tak kalah dengan pabrik. Ini sambal khas Bali yang memanfaatkan bahan lokal sehingga bisa memberdayakan potensi alam (petani) yang ada,” ujar Mangku Pastika saat mengunjungi industri rumah tangga Sambal Mantu di kawasan Dalung, Kamis (27/4).

Dalam kegiatan penyerapan aspirasi dengan tema “Olahan Sambal sebagai Produk Ekonomi Kreatif”, Mangku Pastika didampingi Tim Ahli Nyoman Baskara, Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja.

Sambal Mantu ini tambah Mangku Pastika juga memiliki keunggulan dari segi rasa yang khas Bali juga crispy. Apalagi bahan yang digunakan merupakan hasil tanaman yang selama ini banyak digunakan untuk kesehatan.

“Produk ini tanpa bahan pengawet dan penyedap buatan (MSG) sehingga sangat sehat dan dengan kemasan yang bagus mudah dibawa kemana,” tambah mantan Gubernur Bali dua periode ini.

“Sambal ini cocok untuk keluarga karena praktis dan siap dikonsumsi. Juga untuk para mantu biar gak judes, kasi saja Sambal Mantu Judes,” tambah Mangku Pastika sambil berkelakar.

Owner Sambal Mantu, Made Ani Setia Wulan menuturkan pembuatan sambal ini terinspirasi dari kegemaran keluarganya terhadap sambal khas Bali (sambal embe) yang merupakan perpaduan bawang merah, bawang putih, garam dan cabai.

Ia juga melihat peluang yang bagus dari sambal embe ini. Karena itu ia memutuskan berhenti dari pekerjaannya untuk memulai menekuni usaha rumahan ini pada tahun 2019.

“Sambal Mantu ini ada varian Original dan Judes. Rasanya yang lezat dan crispy  sehingga menjadi favorit. Dengan kemasan khusus menjadi praktis yang dapat dibawa pergi kemana pun serta bisa dijadikan sebagai oleh-oleh yang unik. Harganya juga sangat terjangkau,” jelas Wulan.

Meski tanpa pengawet, sambal ini dapat bertahan hingga tiga bulan dan tetap crispy. Sambal Mantu ‘Authentic Balinese Product’ di pasar lokal juga sudah masuk bandara dan pasar oleh oleh.

Menurut Wulan, Sambal Mantu diolah secara tradisional dari bahan pilihan yang berkualitas sehingga menghasilkan cita rasa yang sempurna. Dengan melibatkan enam tenaga kerja, sekali produksi (seminggu) bisa menghabiskan 20 kg bahan. Sebulannya bisa sampai 100 kg kalau banyak pesanan. (bas)