Kunjungi Perajin Kerang di Serangan, Dr. Mangku Pastika, M.M.: Ini Harta Karun Laut yang Melimpah

(Baliekbis.com), Cangkang kerang sebenarnya memiliki nilai ekonomis tinggi. Namun cangkang ini kerap dibuang begitu saja dan jadi sampah. Nelayan umumnya hanya mengambil dagingnya saja. Padahal dengan volume yang begitu besar, kalau barang ini dimanfaatkan hasilnya luar biasa.

“Ini harta karun yang melimpah dari dalam laut Bali yang diolah tangan para artis dan seniman yang kreatif menjadi produk seni bernilai tinggi baik dari sisi seni maupun ekonomi,” ujar Anggota DPD RI Dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika,M.M. saat mengunjungi Kelompok Pengerajin Kerang “King Saguna Jaya” dan “Ayu & Bagus Collections, Serangan”, Senin (20/3) di Serangan Denpasar.

Kunjungan lapangan dengan tema “Peranan Perajin Kerang dalam Meningkatkan Perekonomìan Rakyat”, Mangku Pastika yang didampingi Tim Ahli Nyoman Baskara, Ketut Ngastawa dan Nyaman Wiratmaja diterima ketua kelompok perajin I Made Kanan Jaya dan sejumlah perajin.

Kepada perajin mantan Gubernur Bali dua periode ini mengatakan potensi (kerang) laut Bali sangat besar dan kalau bisa dimanfaatkan akan memberi nilai ekonomi yang tinggi. Karena itu perajin diminta kreatif dalam memanfaatkan potensi yang melimpah ini. Sebab limbah kerang ini belum banyak dimanfaatkan.

Padahal di tangan perajin dan artis barang ini bisa menjadi karya yang spektakuler dan harganya tinggi. Dengan harga yang pantas, perajinnya bisa lebih sejahtera.

“Seperti Bola Lampu Dinosaurus yang sangat indah ini, di perajin harganya cuma Rp 500 ribu, tapi kalau di galeri atau toko seni bisa berlipat,” ujar Mangku Pastika yang begitu antusias melihat berbagai produk kerajinan kerang khususnya Bola Lampu Dinosaurus. Sehingga minta ajudannya untuk mengoleksi beberapa produk kerajinan tersebut.

Bahkan setelah melihat bengkel kerja perajin, Mangku Pastika berkeinginan untuk memfasilitasi agar hasil karya perajin bisa dipajang pada tempat yang lebih representatif.

“Karya seni ini juga harus diberi nama dan ada narasi yang bagus agar orang tahu apa artinya dan bagaimana prosesnya. Nama itu penting, harganya mahal,” tambah Mangku Pastika.

Sebelumnya Made Kanan Jaya yang juga owner Ayu & Bagus Collections menjelaskan karya Lampu Telur Dinosaurus yang dikerjakan beberapa hari itu dijual Rp500 ribu. Produk lainnya ada yang Rp10 ribu.

“Kami tidak berani banyak berproduksi khawatir tidak laku. Sejak covid, order menurun drastis. Padahal sebelumnya produk kerang bisa terjual hingga ke Maldiv,” jelas Kanan yang mengembangkan usaha sejak 2007 silam.

Menurut Mangku Pastika, perajin bisa meningkatkan pendapatannya selain karena harga produk yang pantas juga ada tempat yang representatif untuk memasarkannya.

Sebab sebagus apapun karya seni kalau dipajang pada tempat yang sulit diketahui tentu akan lambat berkembang. Karena itu seniman (perajin) perlu diberi wadah agar bisa lebih dikenal produknya sehingga makin termotivasi berkreativitas. (bas)