Kunjungan Relawan Forum Sekar: Kehidupan Warga di Pengungsian Masih Memprihatinkan  

(Baliekbis.com), Relawan Forum Sekar (Semeton Karangasem) yang melakukan kunjungan ke sejumlah tempat pengungsian di Karangasem mendapatkan banyak warga yang kondisinya masih memprihatinkan. Selain gangguan kesehatan, kelanjutan pendidikan anak-anak mereka semakin berat. “Ada anak SMK yang kini terancam putus sekolah karena tidak mampu membayar uang sekolah. Di sisi lain kehidupan warga pengungsi juga semakin berat karena mereka kesulitan gas untuk memasak,” ujar Ketua Forum Sekar (Semeton Karangasem) Ida Bagus Bima Putra,S.E. didampingi rekannya I Dewa Gd. Maharta dan I Dewa Semara di Denpasar, Rabu (6/12) terkait hasil kunjungan relawan Forum Sekar ke sejumlah tempat pengungsian di Karangasem beberapa waktu lalu. Di tempat pengungsian yang jauh dari pos induk, tim relawan Forum Sekar melihat banyak warga pengungsi kini kesulitan untuk sekadar memasak karena tak ada gas untuk memasak. “Kami tak punya uang untuk membeli gas agar bisa memasak. Sementara untuk memakai kayu bakar sudah tak memungkinkan karena keterbatasan fasilitas termasuk kayu bakar,” ujar sejumlah pengungsi saat ditemui tim relawan. Untuk bisa membeli gas mereka terpaksa patungan. Kondisi mereka juga tampak memprihatinkan karena makanan yang tersedia sangat terbatas jenisnya. “Nyaris pengungsi hanya makan telor dan mi setiap harinya,” tambah Dewa Maharta.

Gus Bima.

Sebagaimana diketahui Tim Relawan Forum Sekar beberapa waktu lalu melakukan kunjungan ke sejumlah tempat pengungsian seperti  Manggis, Siren, Talibeng dan Dukuh. Sebelumnya tim juga mengunjugi pengungsi yang ada di Denpasar, Klungkung, Bangli dan Buleleng.  Menurut Gus Bima yang mantan Lurah Kesiman ini, dari pantauan relawan Forum Sekar, warga di pengungsian juga mulai terganggu kesehatannya. “Kalau pun ada fasilitas kesehatan, lokasinya jauh. Kasihan yang tua-tua mereka sudah tak mampu lagi harus berjalan jauh,” tambahnya. Ia juga mendapatkan informasi sejumlah siswa SMK terancam putus sekolah karena tak bisa membayar uang sekolah. Melihat kondisi itu, tim relawan berharap agar semua pihak bisa segera membantu warga. ”Kami sudah sampaikan masalah ini ke Bupati Karangasem IGA Sumatri. Bahkan kita juga sampaikan ke Pak Walikota mengingat basis Forum Sekar ada di Denpasar,” tambahnya. Forum Sekar yang merupakan wadah warga Karangasem yang berada di luar Karangasem, tambah Gus Bima kini berupaya bisa membantu warga yang menjadi korban erupsi Gunung Agung. Beberapa warga Karangasem juga telah menerima sejumlah warga pengungsi di rumah. “Itu sebagai salah satu upaya dan kepedulian untuk meringankan beban warga,” tambahnya. Gus Bima dan kawan-kawan berharap perhatian bukan saja terbatas pada kebutuhan pokok, namun juga kemungkinan jangka panjang mengingat dampak erupsi ini cukup kompleks dan waktunya sulit dipastikan.  Salah seorang tokoh Karangasem AAN Agung,S.E. yang tinggal di Denpasar  belum lama ini mengatakan upaya membantu “semeton” korban erupsi terus digalang di Denpasar. “Kita juga menghubungi teman-teman yang ekonominya mapan agar bisa membantu baik materiil maupun dukungan lainnya seperti kemungkinan memberi lapangan kerja,” jelasnya. (bas)