Kunjungan ke Bali Hanya 0,26 Persen, BPPD Badung Bertemu Pegiat Pasar Rusia

(Baliekbis.com), Potensi pasar Rusia sangat besar untuk Bali. Sebab total outbound wisatawan Russia pada Tahun 2018 sebesar 42 juta dengan spending sebesar US$ 1,676 per one trip melebihi wisatawan Eropa dengan spending sebesar $1,174. Lagi lagi masalah direct flight ke Bali menjadi kendala utama untuk meningkatkan tingkat kunjungan.

Salah satu strategi mengatasi keterbatasan penerbangan langsung wisatawan ke Bali, Kementerian pariwisata Indonesia menetapkan Singapore sebagai “tourist hub” untuk Indonesia, merupakan salah satu kiat mengatasi kekurangan penerbangan langsung ke Indonesia dan Bali pada khususnya. Di samping menjadikan Soekarno Hatta sebagai LCC International Airport.

Hal tersebut mengemuka dalam setiap diskusi yang diinisiasi oleh BPPD Badung dengan kelompok penggiat pasar wisatawan. Seperti kelompok pegiat pasar Cina, Jepang dan India. Demikian saat berdiskusi tentang marketing strategi untuk pasar Rusia di Hotel Sovereign Bali, Tuban, Rabu (12/6/2019).

Nuku Kamka, mantan honorary consulate dan sekarang menjadi Russian Affair Consultant di Bali mengatakan Rusia memiliki wilayah terluas di dunia yaitu 17.098.242 km2 , hampir dua kali lipat dari luas Cina. Outbound traveller Rusia pertahun mencapai 42 juta wisatawan. Namun tercatat di tahun 2018 yang datang ke Bali hanya 111,601 orang atau 0,264%.

Mangku Sulasa selaki Executive Director BPPD Badung memproyeksikan jumlah wisatawan Rusia ke Bali di tahun 2020 bisa mencapai 119.000 orang. Walaupun penerbangan nasional Rusia tidak lagi terbang ke Bali. Mangku Sulasa menyampaikan pula tujuan diskusi ini adalah mengeluarkan rekomendasi strategi apa yang paling efektif untuk meningkatkan wisatawan Rusia ke Bali pada khususnya, serta mengharapkan agar paguyuban pegiat pasar Rusia yang pernah ada diaktifkan kembali, untuk bersama-sama menggarap pasar Rusia ini.

Dalam diskusi juga turut hadir Asekan (Direktur Asia Collecion), Muhammad Permana Yuda (Pacific Holidays), Jeffri Budiman (President Direktur BMW Tour), Buriyanto (Wita Tours), Nyoman Astama – Ketua IHGMA Bali dan Ramia Adnyana selaku Wakil Ketua BPPD Badung. Juga dari Singapore Airlines Febi dan beberapa pegiat pasar Rusia lainnya.

Beberapa masukan yang perlu ditindaklanjuti oleh pihak otoritas dan pihak berkepentingan lainnya berkaitan dengan pelaksanaan Festival Indonesia di Moscow 2-4 Agustus mendatang yakni pertama, Festival Indonesia di Moscow ini sesungguhnya diprioritaskan sebagai ajang promosi hasil UMKM. Jika mengharapkan partisipasi masyarakat pariwisata daerah untuk pasar Rusia yang begitu besar ini, kiranya pihak KBRI bisa memfasilitasi booth dan tempat untuk pelaksanaan B to B meeting kepariwisataan.

Kedua, sebagian dari kita hanya tahu Moscow dan St Piterburg. Yang mana sesungguhnya kawasan Rusia timur memiliki potensi wisatawan yang besar yang harus dipertimbangkan. yang jauhnya mencapai 9 jam terbang menuju Moscow. Ketiga, menggarap pasar Rusia bagaimana halnya pasar lain yang diperebutkan banyak destinasi lain, maka promosi harus memiliki daya saing yang mengungguli para pesaing kita.

Hal ini hanya dapat dilakukan oleh Bali secara utuh, baik dalam koordinasi promosinya maupun dalam hal koordinasi materi promosinya. Mangku Sulasa sangat berharap pegiat promosi Bali bisa terkoordinasi dengan baik. “Setidaknya ada satu orang yang diberikan kewenangan oleh daerah kebupaten kota se-Bali sebagai penjaga gawang konsistensi kebersamaan ini,” ujarnya.

Keempat, kebijakan bebas visa bisa dikatakan berhasil dalam meningkatkan jumlah arrival ke Indonesia dan ke Bali pada khususnya. Namun dampaknya juga wajib dipertimbangkan seperti kurang terkendalinya kedatangan kelas wisatawan yang datang ke Bali pada khususnya. Di samping pengawasan dan pelaksanaan aturan yang harus lebih baik. Juga wajib memilih sasaran segmen pasar berkelas dengan mempromosikan destinasi dan fasilitas kepariwisataan yang berkualitas juga. Kelima, kegemaran sebagian besar wisatawan Rusia adalah wisata petualang dan community culture yang harus terus dibenahi.

Keenam, sepakat menunjuk BPPD Badung dan khususnya meminta Kadisparda Badung untuk mengkoordinasi pegiat promosi pasar Rusia di Bali berkaitan dengan festival Indonesia 2-4 agustus mendatang sekaligus mengkomunikasikanya dengan KBRI di Moscow, sebagai wujud komunikasi antar pemerintah, dan yang terakhir, meminta bila jadwal table top Badung bisa diundur mengingat ada travel mart B to B di Rusia di bulan September. Sehingga industri dan buyer tidak bingung mana yang harus dihadiri.

Sebelum menutup diskusi Mangku Sulasa mengingatkan kembali bahwa promosi merupakan bagian dari komunikasi pasar yang efektifitas dan daya saingnya dengan para pesaing sesama pelaku komunikasi pasar dan posisinya wajib dijaga dengan baik. Jangan pernah menyerah dengan kelemahan penerbangan langsung ke Bali. Karena apa yang disampaikan oleh Febi dari Singapore Airline walaupun tidak terbang langsung ke Bali namun ada penerbangan Moscow-Singapore dan konektivitas anak perusahaan Singapore Airlines ke Bali melalui Singapore. (ram)