Kubu Perst U-17 Tuding Wasit Bermasalah

(Balieksbis.com), Begitu peluit panjang pertandingan, para pemain Perst Tabanan U-17 langsung tertunduk lesu, bahkan ada pemain menangis sesenggukan, menyusul kekalahan mereka di babak final Kompetisi Sepakbola U-17 (Piala Soeratin) wilayah Bali 2017, Jumat (07/07/2017). Bahkan duet pelatih Ngurah Jovi maupun Galih Angkasa dibuat sibuk menenangkan para pemainnya yang larut dalam kesedihan. Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar menjadi saksi bisu, kegagalan anak-anak Laskar Ciung Wenara muda (julukan Perst U-17) di kaki PS Badung U-17. Padahal di babak penyisihan, Andika Putra dan kawan-kawan begitu gagah perkasa mengalahkan PS Badung U-17 di kandangnya sendiri (Lapangan Yoga Perkanti Jimbaran).

Tetapi, di laga pamungkas penentuan juara, justru Perst dijauhi dewi fortuna. Selain nasib kurang beruntung, keputusan wasit Widi Asmadi yang kerap merugikan turut mengiringi kekalahan Perst. Satu keputusan yang sangat kontroversial ketika striker I Gusti Nyoman Krisna Prianantara yang diganjal keras pemain belakang lawan di dekat garis 16 gawang PS Badung, justru dibiarkan begitu saja. Terjangan keras itu memaksa Krisna Prianantara harus menepi alias tidak bisa melanjutkan pertandingan. Padahal banyak yang melihat kejadian itu, termasuk sejumlah pengurus teras PSSI Bali seperti Ketut Suardana (Ketum), Wayan Artanayasa (Exco) dan IGAN Anom Jaksa (Exco). ”Kalau dari pandangan saya secara pribadi, itu tadi pelanggaran keras,” kata Artanayasa yang pada kesempatan itu mendapat penghormatan memberikan piala dan hadiah uang pembinaan untuk skuat Perst U-17 sebagai juara kedua pada even tahunan ini.Maka, tidaklah mengherankan jika usai laga Ngurah Jovi langsung menuding tim pengadil bermasalah di laga final ini.

”Kami kurang beruntung di laga final ini, cukup banyak peluang tetapi gagal membuahkan gol. Inilah sepakbola, yang tak terlepas dari keberuntungan,” kata Ngurah Jovi. Ditanya soal kepemimpinan wasit, baik Jovi maupun Galih mengaku kecewa karena timnya banyak dirugikan. ”Permainan anak-anak Perst sudah sangat maksimal. Jujur saja, hari ini (kemarin), pengadil (Wasit) tidak bagus, banyak merugikan kami. Sayang sekali masalah klasik soal wasit terulang lagi dan justru terjadi di laga final. Tapi kami tak mau mencari kambing hitam atas kekalahan ini,” kilah Ngurah Jovi diamini Galih Angkasa. (ibg)