KPI Bali Usul “Seaman Center” di Pelabuhan Benoa

(Baliekbis.com), Pelabuhan-pelabuhan di Indonesia yang menjadi tempat bersandar kapal pesiar maupun juga kapal niaga dan kapal ikan perlu terus melakukan pembenahan salah satunya menyediakan fasilitas seaman center atau dropping center. Sebab, para pelaut sangat membutuhkan fasilitas tersebut agar memudahkan mereka ketika dapat kesempatan melakukan aktivitas di darat saat kapal pesiar maupun kapal lain tempat mereka berkerja bersandar di pelabuhan.

Aspirasi perlunya seaman center atau dropping center di Pelabuhan Benoa juga disampaikan para awak kapal pesiar Volendam (Holland American Line) saat kapal pesiar mewah ini bersandar di Pelabuhan Benoa belum lama ini. Menyikapi aspirasi tersebut, Ketua Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) Bali I Dewa Putu Susila menegaskan pihaknya akan mengusulkan dan memperjuangkan ke instansi terkait agar di Pelabuhan Benoa bisa dijadikan pilot project pembangunan seaman center atau dropping center tidak hanya bagi pelaut kapal pesiar tapi bagi semua pelaut atau ABK (Anak Buah Kapal) baik di kapal niaga, kapal ikan maupun jenis kapal lainnya.

“Kami akan perjuangkan agar di Pelabuhan Benoa bisa didirikan seaman center atau dropping center pertama di Indonesia. Fasilitas ini penting untuk memberikan kenyamanan bagi pelaut yang hanya punya waktu beberapa jam ke darat saat kapal mereka bersandar,” kata Dewa Susila, Selasa (30/1). Dikatakannya, saat pihaknya mengunjugi para kru kapal pesiar di kapal pesiar Volendam, baik pelaut Indonesia maupun pelaut dari negara lain juga berharap Pelabuhan Benoa bisa menyediakan fasilitas seaman center atau dropping center sebagaimana yang sudah nenjadi fasilitas lazim dan wajib di pelabuhan-pelabahuhan di  banyak negara baik di Eropa maupun Amerika. Fasilitas tersebut biasanya menjadi tempat berkumpul para kru kapal pesiar atau kapal lain ketika kapal mereka bersandar di suau pelabuhan.

Di luar negeri, fasilitas seaman center atau dropping center ini dilengkapi dengan pusat informasi, fasilitas WIFI dan internet, komputer. Termasuk pula barang-barang kebutuhan pelaut misalnya makanan, minuman disediakan dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan di tempat lain. Tempat ini juga  dilengkapi dengan sarana transportasi yang bisa digunakan oleh para pelaut misalnya untuk menuju ke suatu tempat yang tidak terlalu jauh dari pelabuhan. Seaman center atau dropping center ini juga bisa dimanfaatkan oleh pelaut maupun anggota keluarganya yang ingin menitipkan sesuatu.

“Jadi kami harapkan fasilitas seperti itu bisa ada di Pelabuhan Benoa,” ujar Dewa Susila yang juga Ketua DPC Partai NasDem Denpasar Barat itu. Untuk merealisasikan harapkan tersebut, Dewa Susila mengaku sudah mendapatkan sinyal positif dari KSOP Pelabuhan Benoa. Namun memang perlu perjuangan yang lebih serius dan melibatkan berbagai pihak agar benar-benar mampu meningkatkan kesejahteraan para pelaut.

“Kami akan kolaborasi, mohon bantuan pihak terkait. Kalau di Pelabuhan Benoa kamin minta bantuan KSOP agar mendukung pembangun seamen center dan menyediakan apa yang menjadi kebutuhan pelaut.  Kami sangat serius memperjuangkan kesehateraan pelaut,” pungkas Dewa Susila yang juga Sekjen Pergatsi (Persatuan Gateball Indonesia) Bali itu.

Sementara itu Peter selaku Excecutive Housekeeper Volendam Cruise Line sangat mendukung dan mengapresiasi upaya KPI Bali untuk mengusulkan pembangunan seaman center atau dropping center di Pelabuhan Benoa. “Seaman center ini sangat dibutuhkan pelaut. Semoga Pelabuhan Benoa bisa manjadi pelopornya di Indonesia,” kata Peter. Sementara itu, kapal pesiar Volendam (Holland American Line) yang bersandar di Pelabuhan Benoa ini memiliki kapasitas 1.500 penumpang, didiukung dengan kru sebanyak  700 orang dimana 150 orang berasal dari Indonesia dan hampir setenganya merupakan pelaut asal Bali. (wbp)