Koster: Pertemuan IMF-WB, Bali Peroleh Banyak Pembangunan Infrastruktur Strategis

(Baliekbis.com), Ditunjuknya Bali sebagai tempat penyelenggaraan sidang tahunan IMF-WB ini merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi pemerintah daerah dan seluruh komponen masyarakat Bali.

“Dari pertemuan ini, Bali juga memperoleh banyak manfaat langsung maupun tidak tangsung, dampak jangka pendek maupun jangka panjang terhadap peningkatan pembangunan perekonomian,” jelas Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Sekda Dewa Indra dan Karo Humas Dewa Mahendra dalam jumpa pers, Selasa (9/12) di ruang rapat Kantor Gubernur terkait penyelenggaraan Pertemuan Tahunan IMF-WB Tahun 2018 pada tanggal 8-14 Oktober 2018 di Nusa Dua.

Dikatakan Gubernur, adanya pertemuan itu Bali memperoleh banyak manfaat di antaranya dukungan pembangunan infrastruktur strategis seperti proyek Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai, pengembangan Bandara Ngurah Rai, pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK), dan penanganan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Regional Sarbagita.

Manfaat lainnya tambah Koster, adanya peningkatan jumlah kunjungan wisatawan lebih dari 34 ribu orang, penambahan jumlah lapangan kerja yang meningkat 1,26%. PDRB juga meningkat Rp 1,2 triliun lebih bahkan hingga Rp1,5 triliun akibat bertambahnya jumlah peserta pertemuan tersebut. Di sisi lain pertumbuhan ekonomi Bali meningkat mencapai lebih dari 6,5%. “Dan yang sangat penting yakni peningkatan promosi dan citra pariwisata Bali dan Indonesia yang menjangkau 189 negara di seluruh dunia,” jelas Koster.

Terkait adanya demonstrasi oleh beberapa orang yang menolak penyelenggaraan kegiatan besar ini karena dianggap pemborosan uang negara dan tidak ada manfaatnya bagi Bali, secara khusus Koster menegaskan pendapat beberapa orang tersebut tidak mempresentasikan masyarakat Bali, sehingga aspirasi yang disampaikan bukan merupakan aspirasi masyarakat Bali. Pertemuan IMF-WB ini jelas bukan merupakan pemborosan karena dampaknya akan jauh lebih besar bagi kemajuan pembangunan dan perekonomian Indonesia umumnya dan Bali khususnya seperti adanya pembangunan sejumlah infrastruktur yang sangat mendukung pertumbuhan ekonomi Bali.

Masyarakat Bali dikenal sebagai masyarakat yang ramah dan santun khususnya terhadap tamu yang datang ke pulau Bali, apalagi tamu tersebut adalah tamu yang datang dari berbagai negara. “Oleh karenanya saya tidak henti-hentinya mengimbau seluruh komponen masyarakat Bali, mulai dari jajaran pemerintah daerah, TNl/Polri, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, instansi swasta, kalangan pariwisata, sampai insan pers, untuk secara sadar dan aktif, bersama-sama berkomitmen, bertanggung jawab, dan mendukung temujudnya suasana Bali yang aman, nyaman, dan damai secara sekala dan niskala, demi suksesnya Pertemuan Tahunan lMF-World Bank tahun 2018 ini. “Mari kita buktikan, kita tunjukkan kepada dunia, bahwa Bali Bisa !! Bali is the best !!,” jelas Koster.

Di sisi lain Koster mengatakan pertemuan IMF-WB 2018 di Bali yang diikuti 34.232 peserta dari 189 negara ini adalah yang terbesar. Pertemuan sebelumnya di Washington hanya dihadiri 14 ribu. “Kalau saja tak ditutup, pesertanya bisa bertambah,” jelas Koster. (bas)