Kontribusi Sektor Pertanian Terbesar Nomor Dua

(Baliekbis.com), Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, Senin (11/12) membuka Rapat Koordinasi Pelaksanaan Program Upaya Khusus (UPSUS) Swasembada Padi, Jagung, Bawang dan Cabai (PAJALE BABE) Masa Tanam Oktober 2017-Maret 2018, di Kantor Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Bali.

Dalam acara tersebut, Wagub menyampaikan sektor pertanian dalam arti luas yang meliputi sub sektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan di Provvinsi Bali masih memegang peranan yang penting dalam pembangunan daerah. Kontribusi lapangan usaha sektor pertanian dalam pembentukan PDRB Bali cukup tinggi yaitu tercatat sebesar 14,34% terbesar kedua setelah lapangan usaha akomodasi sebesar 23,40%. Untuk itu, menurut Sudikerta memperhatikan peran sektor pertanian yang cukup strategis baik dalam menopang pertumbuhan ekonomi, menekan inflasi, penanggunalangan kemiskinan dan pengangguran serta penyedia pangan, perlu dilakukan dengan cara-cara strategis dan saling melakukan koordinasi antar sektor, sehingga sektor pertanian untuk saat ini dan pada waktu yang akan datang akan tetap menjadi prioritas.

Lebih lanjut, Sudikerta menyampaikan ucapan terimakasih kepada jajaran Kodam IX/Udayana, Korem 163/Wirasatya dan para Dandim atas dukungan dan kerjasamanya dalam mensukseskan program UPSUS Swasembada PAJALE BABE di Provinsi Bali. Menurutnya, pelaksaan UPSUS yang selama ini telah berkoordinasi dengan jajaran TNI AD telah secara intensif dilaksanakan sejak tahun 2015 dan akan dilanjutkan pada musim tanam tahun berikutnya.

Ia berharap, kepada jajaran TNI pendampingan tidak saja pada pelaksanaan program UPSUS PAJALE BABE, akan tetapi lebih luas meliputi berbagai program pembangunan bidang pertanian, antara lain pengembangan infrastruktur pertanian, pengawalan distribusi sarana produksi pertanian dan mobilisasi peralatan mesin pertanian, bantuan penanggulangan serangan hama penyakit tanaman, koordinasi pelaksanan program asuransi usaha tani padi, serta berbagai kegiatan lainnya. Ia berharap, dengan kerjasama yang saling terkait antar satu dengan yang lainnya ini dapat membangun produk pertanian di Provinsi Bali semakin unggul.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana, melaporkan pelaksanaan UPSUS ini memiliki tujuan untuk melakukan evaluasi atas permasalahan yang ditemui di lapangan dan melaksanakan konsolidasi antara instansi yang terkait, agar kegiatan dalam rangka mencapai sasaran UPSUS dapat terlaksana dengan baik. Dijelaskan capaian luas tanam bulan Januari s/d Oktober 2017 untuk komoditi padi 73,32%, jagung 44,73%, kedelai 58,96%, bawang 76,57% dan cabai sebesar 74,35%. Jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yaitu Januari-Oktober 2016, dimana luas tanam padi tahun ini menurun 6,12%, luas tanam jagung meningkat 12,77%, kedelai menurun 28,88%, bawang meningkat 14,46% dan luas tanam cabai meningkat 29,10%. (sus)