Konsumsi Jamu Tradisional Meningkat di Masa Pandemi Covid-19

(Baliekbis.com), Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik BPOM RI Reri Indriani mengatakan terjadi peningkatan konsumsi jamu dan suplemen tradisional lainnya selama masa pandemi.

“Hal ini tidak terlepas dari kecenderungan gaya hidup back to nature yang menjadi penyebab adanya lonjakan konsumsi jamu dan obat tradisional lainnya di Indonesia,” jelasnya dalam seminar virtual Akselerasi Ekspor Jamu sebagai Media untuk Menyehatkan Masyarakat Rabu (8/9).

Adapun jenis jamu yang lebih banyak dikonsumsi masyarakat selama masa pandemi covid-19 adalah jamu racikan segar. Baik itu yang diproduksi sendiri atau dalam bentuk jamu kemasan yang sudah jadi, seperti dalam bentuk teh ataupun sirup rempah yang sudah melalui proses pengolahan dan pengemasan.

Dengan tingginya konsumsi jamu di masyarakat ini,
pihaknya berusaha untuk melakukan pengawasan terhadap produk jmu yang beredar di pasaran.

“Salah satunya adalah dengan melakukan sidak, kami rutin melakukan sidak jamu ini khususnya di pedagang eceran,” lanjutnya. Sidak yang dilakukan adalah terkait kaduluarsa jamu. Ini penting dilakukan mengingat jamu adalah jenis suplemen yang terbuat dari bahan herbal khususnya rempah-rempah yang sudah melalui proses pengeringan terlebih dahulu.(ist)