Konsumen Asia Pasifik Menerapkan Pola Makan yang Lebih Baik dan Lebih Sering Berolahraga, 3 dari 5 di Antaranya Percaya Akan Lebih Sehat di Tengah Masa Adaptasi Kebiasaan Baru

(Baliekbis.com), Perusahaan nutrisi global ternama, Herbalife Nutrition, mengumumkan temuan-temuan dari Survei Keputusan Pola Makan 2020 pada hari ini, yang mengungkapkan bahwa para konsumen Asia Pasifik menerapkan pola makan yang lebih baik dan lebih sering berolahraga, dengan 58% di antaranya percaya bahwa mereka akan menjadi lebih sehat di tengah masa adaptasi kebiasaan baru. Survei tersebut melibatkan jajak pendapat kepada 8.000 konsumen di delapan pasar Asia Pasifik, termasuk Australia, Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Korea Selatan, Taiwan, and Vietnam, juga memperjelas tentang motivasi di balik perubahan pola makan dan gaya hidup yang dilakukan oleh para konsumen baru-baru ini, dengan tujuan menginspirasi lebih banyak orang untuk memilih asupan nutrisi dan menerapkan kebiasaan gaya hidup yang lebih baik untuk meningkatkan kesejahteraan hidup mereka secara keseluruhan di masa kini dan masa yang akan datang.

“Selalu ada ruang bagi Anda untuk menerapkan gaya hidup yang lebih baik, terutama ketika perubahan-perubahan tersebut dapat menghasilkan kesejahteraan hidup yang berlangsung dalam jangka waktu lama,” kata Stephen Conchie, Senior Vice President and Managing Director, Asia Pacific, Herbalife Nutrition. “Dari survei tersebut, kami mengamati bahwa makin banyak orang yang mengonsumsi buah-buahan, sayur-sayuran, dan makanan berbasis nabati lainnya, dan mengurangi konsumsi daging. Kenyataannya, ada lebih banyak konsumen yang ingin mengonsumsi protein berbasis nabati yang padat nutrien, tetapi tidak tahu harus memulai dari mana. Ini mengungkap suatu kebutuhan untuk edukasi nutrisi publik yang lebih luas untuk membantu konsumen membuat keputusan yang lebih baik dalam pola makan harian mereka.”

“Kami dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi konsumen melalui perencanaan makanan yang mudah diikuti, bimbingan kesehatan dan kebugaran yang tersedia dengan mudah, serta alternatif makanan yang mudah disajikan. Dengan cara ini, Herbalife Nutrition memungkinkan lebih banyak orang mengakses pilihan makanan yang lebih sehat dan informasi nutrisi yang akurat, untuk membentuk kebiasaan gaya hidup aktif yang lebih sehat dalam jangka panjang,” tambah Stephen.

Konsumen percaya mereka akan menjadi lebih sehat daripada sebelumnya

Menurut temuan survei, 39% responden telah melakukan perubahan besar dalam pola makan mereka tahun ini, dengan angka tertinggi ditemukan di Indonesia, Vietnam, dan Filipina. Beberapa motivator utama yang mengubah pola makan mereka di antaranya:

o   Kesehatan mereka (77%)

o   Mengurangi berat badan (39%)

o   Lebih hemat biaya (31%)

o   Lebih ramah lingkungan (24%)

Alasan utama yang berpengaruh pada perubahan pola makan tahun ini yang bertolak belakang dengan pengambilan tindakan pada masa lalu di antaranya:

o   Memiliki waktu untuk mencari informasi tentang makanan yang lebih sehat (52%)

o   Memiliki waktu untuk memasak dan mempelajari lebih banyak resep baru (40%)

o   Ingin menggunakan waktu di rumah untuk perubahan positif (36%)

Selain melakukan perubahan pada pola makan mereka, 56% di antaranya juga mulai lebih sering berolahraga, dalam hal ini, konsumen di Vietnam, Filipina, dan Indonesia yang mendominasi.

Pergeseran menuju pola makan berbasis nabati

Jika dilakukan penggalian lebih dalam terhadap perubahan pola makan, 49% konsumen yang telah mengubah pola makan mereka mulai mengonsumsi lebih banyak buah-buahan dan sayur-sayuran, 46% mengurangi konsumsi daging, sementara 39% memilih untuk menyantap lebih banyak makanan berbasis nabati.

Selain itu, 41% menunjukkan sikap yang lebih terbuka terhadap opsi makanan berbasis nabati dibandingkan sebelumnya, terutama di Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia.

Namun, 58% mengatakan bahwa sementara mereka memang ingin memasukkan lebih banyak protein berbasis nabati ke dalam pola makan mereka, tetapi mereka tidak yakin bagaimana cara memulainya. Sentimen ini sangat kuat terutama di kalangan konsumen di Vietnam, Filipina, dan Indonesia.

Diharapkan ada dampak kesehatan yang positif dari perubahan pola makan yang berkelanjutan 

Ketika bicara tentang dampak dari perubahan pola makan, sebagian besar konsumen – 83% – telah memperhatikan perbedaan yang positif dalam kondisi kesehatan mereka. Selain itu, 68% percaya bahwa perubahan pola makan mereka pada tahun ini telah berlangsung lebih lama jika dibandingkan dengan waktu yang lain. Hasilnya, 82% berencana untuk tetap menerapkan perubahan pola makan tersebut di masa yang akan datang.

Untuk membantu konsumen mempertahankan pola makan mereka yang baru di tengah masa adaptasi kebiasaan baru, sebagian besar (54%) berpendapat bahwa perencanaan makanan yang mudah diikuti merupakan faktor utama untuk mendukung cara hidup mereka yang lebih sehat dan bergizi. Selain itu, 41% mengatakan bahwa akan sangat membantu jika ada bimbingan kesehatan dan kebugaran, sementara 40% memilih alternatif makanan yang mudah disajikan yang tidak memerlukan waktu lama dalam penyajiannya. (ist)