KITE IKM Dorong Daya Saing Tingkat Internasional

(Baliekbis.com), Pengusaha Industri Kecil dan Menengah (IKM) mulai terbantu dengan diluncurkannya layanan Kemudahan Impor Tujuan Ekspor untuk Industri Kecil dan Menengah (KITE IKM).  Layanan  Bea Cukai ini, memfasilitasi perdagangan dan industri dengan tujuan ekspor sehingga mendorong daya saing di tingkat internasional.

Fasilitas KITE IKM mulai disosialisasikan di Kabupaten Gianyar oleh Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean A Denpasar, kepada pengusaha Perak di Desa Celuk Selasa (15/5) bertempat di Kantor Perbekel Celuk, Sukawati dan pengusaha tenun tradisional Bali, Kamis (17/5) di Hotel Gianyar.

“Fasilitas KITE IKM memberikan manfaat karena memotong rantai pasok bahan baku IKM karena langsung  didatangkan oleh pelaku industri,” papar Alvina Z,  mewakili Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean A Denpasar.

Dijelaskan, kemudahan dari KITE IKM diantaranya bebas dari bea masuk dan pajak (PPN) impor. Dengan demikian harga  produk IKM semakin kompetitif lantaran terjadi penghematan ongkos bahan baku. Selain insentif fiskal berupa pembebasan pajak impor, IKM juga diberikan kemudahan operasional, seperti penyediaan modul sistem pencatatan barang secara gratis, pembebasan jaminan dan pemberian akses kepabean kepada IKM yang mendaftar. Fasilitas KITE IKM juga merupakan bagian terintegrasi dalam upaya bea cukai menciptakan sistem logistik yang efektif dan efisien.

Lewat fasilitas ini, akses impor dan ekspor IKM diperluas. Teknisnya IKM yang proses bisnisnya sesuai dan tertarik untuk menggunakan fasilitas KITE IKM dapat mengajukan permohonan ke kantor bea cukai terdekat dari lokasi mereka atau di Kantor Bea Cukai Denpasar. “Kami dengan senang hati akan memberikan asistensi kepada IKM yang ingin menggunakan fasilitas KITE IKM,” terang Alvina Z. Seraya menambahkan sampai saat ini sudah ada 14 pengusaha di Bali menggunakan layanan KITE IKM dengan barang kerajinan mencapai 1 kontainer lebih.

Kepala Disperindag Kabupaten Gianyar, I Wayan Suamba yang turut mendampingi petugas Bea Cukai menegaskan, tujuan acara ini untuk memberikan informasi kepada pengusaha dan perajin terkait  keunggulan khususnya fasilitas KITE IKM dari Bea Cukai. Dipilihnya  Desa Celuk dan Tenun di Kota Gianyar sebagai tempat sosialisasi  fasilitas KITE IKM lantaran daerah tersebut banyak pengerajin perakdan tenun yang produksinya diekspor sampai ke eropa.

“Kami ingin kerajinan perak Desa Celuk dan tenun tradisional Bali serta kerajinan lainnya di Gianyar kembali bangkit dengan adanya fasilitas KITE IKM ini,” tegas Wayan Suamba. Dia meyakini, IKM memiliki potensi dan sumbangsih yang sangat besar terhadap perekonomian sehingga Pemkab Gianyar memberikan dukungan penuh kepada IKM di Gianyar dan Celuk khususnya.

Sementara Pande Sutara, generasi kedua usaha tenun Putri Bali Gianyar mengaku sangat terbantu dengan adanya layanan KITE IKM. Menurutnya, berbagai kemudahan yang diberikan akan membuat pengusaha dan perajin kembali bergairah. Untuk itu pihaknya segera akan membentuk koperasi tenun tradisional Bali untuk selanjutnya akan memanfaatkan layanan KITE IKM ini untuk ekspor lagi. “Layanan ini sangat meringankan setelah kerajinan tenun terpuruk pasca bom Bali 1 lalu,” terang Pande Sutara. (ngr)